Ini 2 Wakil Indonesia di MasterChef Asia Edisi Perdana

Stefan Pratama dan Vonny Lestari. (Foto: Lifetime Asia)

MasterChef Asia segera tayang perdana pada Kamis, 3 September 2015 di stasiun televisi Lifetime mulai pukul 20.00 WIB.. Kompetisi memasak regional ini diikuti 2 kontestan asal Indonesia. Mereka akan beradu bersama 13 kontestan di hadapan tiga juri profesional.

Kompetisi memasak MasterChef sudah lebih dulu hadir di Amerika Serikat, Australia, hingga Selandia Baru. Di Asia, kompetisi ini diadakan di Singapura dan diikuti oleh 15 kontestan dari 8 negara.

Dua anak muda pencinta kuliner, Stefan Pratama (26 tahun) dan Vonny Lestari (20 tahun) akan mewakili Indonesia di kompetisi memasak bergengsi ini. Keduanya mengaku tidak pernah belajar kuliner secara khusus, namun memiliki passion yang kuat di bidang ini.

“Walaupun ada sedikit beban, namun saya sangat senang dapat mewakili Indonesia. Saya akan melakukan yang terbaik dan percaya bahwa dengan banyak berlatih maka akan membuahkan hasil manis,” ujar Vonny, kontestan termuda MasterChef Asia saat acara konferensi pers di kawasan Jakarta Pusat (19/08/15), seperti dilansir dari DetikFood.

Tak berbeda jauh dengan Vonny, Stefan juga merasa senang dapat membawa nama Indonesia dalam kompetisi ini. Baginya MasterChef Asia merupakan ajang untuk menantang kemampuan dirinya dalam bidang memasak. “Ini seperti personal challenge bagi saya,” tutur pria asal Medan yang pernah tinggal di Amerika Serikat tersebut.

Juri MasterChef Asia adalah tiga orang profesional di bidang kuliner yang punya hubungan erat dengan Asia yaitu Susur Lee, Audra Morrice, dan Bruno Menard. Susur Lee adalah chef asal Hong Kong yang kini jadi koki selebriti tingkat dunia. Ia dikenal ahli memadukan tradisi masakan China dengan teknik klasik masakan Prancis.

Sementara itu, juri perempuan satu-satunya, Audra Morrice merupakan mantan kontestan MasterChef Australia tahun 2012. Ia besar di Singapura dan kini memiliki acara memasak sendiri berjudul Tasty Conversations.

Juri terakhir yaitu Bruno Menard adalah seorang berkebangsaan Prancis yang lama berkarir di Jepang. Restoran miliknya di Tokyo yaitu L’Osier telah meraih tiga bintang Michellin. Bruno dikenal ahli menyajikan masakan Prancis neoklasik dengan sedikit citarasa Jepang.