//
Anda membaca...
Bisnis

Walau Lahan Belum Bebas, Proyek PLTU Batang Diresmikan Jokowi Hari Ini

Proyek pembangunan PLTU Batang, Jawa Tengah

Proyek pembangunan PLTU Batang, Jawa Tengah. (Foto: Detik Finance)

Walaupun masih terkendala pembebasan lahan seluas 9 hektar, Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini, Jumat (28/8/2015).akan meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batang di Jawa Tengah yang disebut akan menjadi PLTU terbesar di ASEAN. Jokowi tiba di lokasi diantar pakai helikopter.

Begitu helikopter mendarat, Jokowi yang berkemeja putih dan celana hitam langsung menuju lokasi peresmian proyek yang berada di pinggir pantai Kabupaten Batang. Tenda berukuran besar, sekitar luas lapangan futsal, sudah didirikan panitia untuk acara peresmian.

Dilansir dari detikFinance, Jokowi tidak sendirian naik helikopter. Ada beberapa menteri yang ikut terbang, yaitu Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, dan Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said.

Selain itu ada juga Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Mursyidan Baldan, dan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo keluar dari helikopter.

Sebelumnya, Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir menyatakan sampai saat ini masih ada sekitar 9 hektar lahan di area pembangkit berkapasitas 2×1.000 MW itu yang belum bebas.

“Sekarang sudah semakin kecil. Kita musyawarah terakhir minggu lalu untuk tinggal yang 9 hektar. Dari yang 9 hektar itu akhirnya kita putus untuk taruh di pengadilan,” ujar Sofyan ditemui di lokasi pembangunan, Jumat (28/8/2015).

Ia mengatakan, rata-rata nilai pembebasan lahan dihargai Rp 100.000 per meter. Jadi untuk 9 hektar kira-kira butuh 9 miliar. “Ini titip di pengadilan, tapi sepertinya juga mereka setuju. Nggak ada masalah,” katanya.

Dalam perjalanannya, rencana proyek PLTU ini tak berjalan mulus. Berbagai target pembebasan lahan terus menerus molor. Bahkan tiga wakil penduduk yang menolak proyek PLTU ini berangkat ke Jepang. Didampingi aktivis Greenpeace Indonesia, akhir Juli lalu, mereka mendesak Japan Bank International Cooperation (JBIC) agar menghentikan pendanaan proyek PLTU Batang. Menurut Roidi, salah satu penduduk yang menentang proyek ini, PLTU Batang akan merugikan petani dan nelayan.

Sebelumnya, ratusan warga Desa Ponowareng dan Karanggeneng, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Selasa (25/8/2015) menggelar dukungan pembangunan PLTU Batang. Warga meminta agar tidak ada lagi ada adu domba warga oleh pihak-pihak tertentu terkait pendirian PLTU tersebut.

Diskusi

Belum ada komentar.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Gravatar
Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: