//
Anda membaca...
Olahraga

Eks Bintang Persebaya, Anang Ma’ruf Kini Jadi Driver Go-Jek

Anang Ma'ruf (kedua dari kiri) resmi bergabung dengan Go-Jek

Anang Ma’ruf (kedua dari kiri) resmi bergabung dengan Go-Jek. (Foto: Detikcom)

Masih ingatkah anda dengan mantan pemain Persebaya, Anang Ma’ruf? Bek sayap kelahiran 28 Mei 1976 ini memang menjadi langganan punggawa Timnas mulai tahun 1990-an akhir hingga 2000-an awal. Ia merupakan pemain seangkatan Kurniawan DJ dan Bima Sakti yang sama-sama menjadi anggota tim Primavera yang berlatih di Italia pada tahun 1990-an.

Kini, Anang dikabarkan memutuskan menjadi driver Go-Jek. Jam kerja yang lebih fleksibel dan usahanya yang bangkrut menjadi pertimbangannya. Anang menyatakan memilih menjadi driver Go-Jek untuk mencari kerja sampingan sekaligus mengisi waktu di sela-sela menjadi pelatih sekolah sepakbola Simo United, Surabaya, Jawa Timur.

Anang sudah melamar sebagai pengemudi Go-Jek beberapa waktu lalu. Dan baru hari ini, Jumat (4/9/2015), ia resmi bergabung dengan Go-Jek. Ia menerima atribut berupa jaket, helm, dan ponsel. Mulai hari ini, dia siap mengantar penumpang.

Anang Ma'ruf juga masih menjadi pelatih SSB di Surabaya

Anang Ma’ruf juga masih menjadi pelatih SSB di Surabaya. (Foto: Detikcom)

Penyerahan atribut dilakukan oleh Tim Operasional Go-Jek Surabaya, Candra, di kantornya di Jalan Tidar 67, Jumat (4/9/2015). “Hari ini saya langsung bisa mengantar penumpang,” kata Anang kepada wartawan.

Bagi Anang, tak ada yang istimewa saat dirinya menjadi pengemudi Go-Jek. Anang merasa biasa saja. Menurut dia, setiap orang berhak menjadi pengemudi Go-Jek. “Saya warga biasa, seperti Anda-anda sekalian. Saya bukan pemain bola lagi. Ini pekerjaan halal,” ujar Anang.

Anang mengaku sudah siap bekerja. Hal itu dilakukan di sela kegiatannya melatih sepakbola. Sekadar diketahui, setiap pagi dan sore Anang menjadi pelatih Sekolah Sepak Bola Simo United.

“Siang hari atau di luar waktu melatih mungkin saya bisa ngojek,” kata Anang.

Anang sendiri mendaftar jadi pengemudi Go-Jek pada Kamis (27/8/2015). Selama waktu itu, dia menunggu atribut yang didatangkan dari Jakarta.

Anang malang melintang di dunia sepakbola pada tahun 2000-an. Ia pernah membela Persebaya Surabaya, Persija Jakarta, dan Deltras Sidoarjo. Selanjutnya, pemain belakang ini menjadi asisten pelatih di PSM Madiun, tapi klub yang dibelanya bubar setelah PSSI disanksi FIFA.

Semasa aktif di lapangan hijau, nama Anang tak bisa lepas dari Persebaya kendati selama kariernya ia pernah berpindah ke Deltras Sidoarjo dan Persija Jakarta. Di Persebaya Anang mengisi posisi bek sayap kiri maupun kanan.

Di skuad Bajul Ijo pemain yang dikenal pendiam dan pemalu itu seangkatan dengan “Bejo” Sugiyantoro, Chairil “Pace” Anwar, Hendro Kartiko, dan lain-lain. Di bawah pelatih Rusdi Bahalwan, bersama trio Brasil Jacksen F. Tiago, Justino Pienhiero, dan Carlos de Mello, Anang mempersembahkan gelar juara pada musim kompetisi 1997.

Anang juga sukses mengantar Persebaya merebut juara liga pada 2005 saat klub berjuluk Green Force itu dibesut Jacksen F. Tiago.

Tanggapan Pihak Kemenpora

Kabar Anang Ma’ruf, yang menjadi tukang ojek online (GoJek) menuai respons dari pemerintah dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Pemerintah mengaku akan memberikan bantuannya bagi eks bek Persebaya Surabaya itu.

Terdaftarnya Anang sebagai GoJek tentu bukan kabar baik bagi sejumlah insan sepak bola tanah air. Karena Anang yang dahulu adalah pejuang bangsa di lapangan hijau harus banting setir untuk menghidupi keluarganya.

“Kami turut prihatin dengan keadaan itu, tapi memang profesi atlet belum memperoleh kesejahteraan seperti profesi lainnya,” ucap juru bicara Kemenpora, Gatot S Dewabroto, seperti diberitakan Liputan6.com (4/9/2015).

Sebenarnya Kemenpora sendiri memiliki mekanisme penghargaan bagi para atlet atau mantan atlet yang berprestasi. Sayang, bintang Timnas di era 90an itu tidak masuk dalam radar.

“Anang itu kan punya prestasi, meraih perak di ASEAN Games 1997 dan medali perunggu di ASEAN Games 1999. Sayangnya saat itu belum ada mekanisme penghargaan bagi atlet berprestasi,” tambah Gatot.

Gatot menjelaskan Kemenpora kini sudah memberlakukan mekanisme penghargaan bagi atlet dan mantan atlet yang berprestasi. Akan tetapi tidak semua mantan atlet akan mendapatkan penghargaan. Terbatasnya anggaran Kemenpora membuat atlet dan mantan atlet yang akan mendapat penghargaan harus diseleksi berdasarkan prestasi.

Khusus Anang, pemerintah akan memberikan ‘tali kasih’. “Khusus Anang, pemerintah akan memberikan tali kasih. Kalau melihat situasinya sepertinya yang dibutuhkan adalah uang. Jangan lihat jumlahnya, tapi ini sebagai bentuk apresiasi kami,” tutup Gatot.

Diskusi

Belum ada komentar.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Gravatar
Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: