Sekar Maharani, bocah berusia 13 tahun asal Boja, Kendal, yang menghilang sejak 10 Agustus lalu diduga dibunuh di Purwodadi, Kabupaten Grobogan dan dikubur di kawasan wisata Goa Kreo atau Waduk Jatibarang, Gunungpati, Kota Semarang.
Kepolisian Daerah Jawa Tengah, bersama Kepolisian Resor Kendal membongkar kasus tersebut setelah berhasil menangkap SL, pria berusia 20 tahun yang diduga menculik Sekar.
Kepada penyidik, SL mengaku sudah menguburkan jasad Sekar di kawasan wisata Goa Kreo. Namun sejak pukul 09.00 hingga 14.00, ternyata jenazah korban tidak ditemukan meski petugas yang dibantu warga sudah menggali ke beberapa titik lokasi.
Salah satu warga yang ikut menggali, Nasikun (44) mengatakan tersangka yang dibawa memang berubah-ubah saat memberikan keterangan. Awalnya tersangka mengaku masuk dari pintu gerbang depan arah masuk waduk. Namun hal itu sedikit janggal karena gerbang tersebut selalu dijaga petugas keamanan.
“Katanya dekat pintu gerbang. Terus gali di sana, terus lagi sampai jembatan dekat goa Kreo, kemudian di dekat bendungan, terakhir di dekat Sutet ini sudah digali sampai tiga kali,” kata Nasikun kepada di kawasan Waduk Jatibarang, Senin (7/9/2015), seperti dilansir dari detikcom.
Lokasi terakhir tersebut merupakan tanah milik warga yang masuk Kecamatan Mijen. Untuk masuk ke lokasi tersebut harus melewati gerbang waduk bagian belakang atau lewat perkampungan warga dan pemakaman.
“Setelah sampai gerbang belakang ini, tersangkanya baru ingat katanya memang lewat sini, bukan gerbang depan. Tadi dengar-dengar dia datang jam 03.00 pakai motor Tossa. Tapi kok tidak ada warga yang tahu, ya,” ujar Nasikun.
“Di gerbang belakang ini mungkin cuma patroli-patroli tidak ada yang jaga. Di sekitar sini juga area terlarang, tidak sembarang orang bisa masuk,” imbuhnya.
Beberapa kali petugas dan warga menggali di lokasi yang ditunjuk tersangka. Namun setelah berusaha, ternyata hasilnya nihil. Polisi kemudian meninggalkan lokasi dan mendalami keterangan tersangka.
Dari informasi yang dihimpun, peristiwa pembunuhan terjadi tanggal 10 Agustus lalu setelah sebelumnya ia diculik tiga pelaku di Kendal. Meski penculikan dilakukan di Kendal, namun korban dibunuh di Purwodadi. Tersebar juga informasi tersangka diduga melakukan kekerasan seksual terhadap korban.
Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol A. Liliek Darmanto saat dikonfirmasi belum bisa memberikan banyak keterangan. Ia mengatakan kepolisian masih terus melakukan penyelidikan. “Masih lidik, doakan semoga cepat terungkap” kata Liliek.
Sementara itu Kapolres Kendal, AKBP Widi Atmoko juga mengatakan hal serupa. Pihaknya belum bisa memberikan banyak keterangan karena anggotanya masih mendalaminya. “Saat ini masih dilakukan pencarian. Kalau sudah jelas nanti pasti kasih kabar,” tandas Widi saat dihubungi terpisah.
Diskusi
Belum ada komentar.