//
Anda membaca...
Hukum dan Peristiwa

Inilah Iwan, Pelaku Paedofil terhadap 26 Anak di Kepala Gading

Sanwani alias Iwan (46), predator seksual anak di Kelapa Gading

Sanwani alias Iwan (46), predator seksual anak di Kelapa Gading. (Foto: Detikcom)

Inilah Syanwani alias Iwan (46), pelaku paedofil terhadap 26 anak di Kelapa Gading, Jakarta Utara yang diamankan pihak kepolisian. Polisi masih terus memeriksa Iwan. Dia dijerat dengan Pasal 82 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2004 tentang Perlindungan Anak, dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.

Kapolsek Kelapa Gading AKP Ari Cahya, Senin (7/9/2015) lalu mengatakan para korban rata-rata anak berusia 11-17 tahun. Korban diimingi uang agar tak teriak dan diancam akan disantet jika berani bilang kepada orang tua mereka.

“Korban diiming-imingi uang Rp 5 ribu oleh pelaku agar mau melampiaskan hasrat seksualnya,” kata Ari.

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menilai kasus pencabulan anak ini merupakan yang terbesar di Jakarta. “Awal kejadian jumlah korban ada 10 anak. Tapi saat ini sudah bertambah menjadi 20 anak,” ujar Sekjen KPAI, Erlinda di Mapolres Metro Jakarta Utara, Rabu (9/9/2015), seperti dilansir dari Detikcom.

Bertambahnya jumlah korban lantaran di awal terungkapnya kasus, banyak orang tua yang enggan melapor. Usai mengetahui korban mendapat bantuan secara psikis dari KPAI, barulah laporan mulai bermunculan. “Ini tambahan korban karena orang tua sudah mulai banyak yang melapor,” ucapnya.

Aksi keji Iwan terungkap saat seorang ibu memergokinya sedang memegangi alat kelamin seorang bocah di sebuah gang dekat musala sekitar sore hari. Saksi lalu melaporkan hal tersebut kepada Ketua RT dan akhirnya Iwan ditangkap polisi pada Rabu (2/9/2015) sekitar pukul 22.00 WIB.

Iwan bukanlah anak muda atau remaja, usianya sudah kepala 4 namun dia belum menikah. Dia juga tidak punya pekerjaan pasti, warga tahunya Iwan pengangguran dan suka mengantar anak-anak ke sekolah.

Sebagian warga di sekitar musala mengenal Iwan sebagai lelaki yang baik. Warga tahunya Iwan adalah marbot musala Al-Barkah, Jalan Pejuang IV. Marbot ialah orang yang bertanggung jawab mengurus keperluan musala.

“Orangnya baik, sering tegur sapa. Hampir selalu kegiatan ibadah dia ikuti, apalagi, kan dia marbot di Musala Al-Barkah,” kata Bu Narti seperti diberitakan Suara.com di sekitar lokasi kejadian, Kamis (10/9/2015). Narti menambahkan Iwan juga sangat baik dengan anak-anak.

Selain membantu mengurus musala, Iwan yang memiliki badan seperti atlet binaraga itu, katanya, juga menjadi pelatih futsal bagi anak-anak kampung di Lapangan Jabesmen. Lapangan terletak tak jauh dari musala.

Narti meluruskan informasi yang beredar di media massa yang menyebutkan Iwan berprofesi sebagai tukang ojek. Narti mengatakan Iwan bukan tukang ojek. Iwan hanya sekali-kali mengantarkan orang kalau diminta tolong.

“Dia juga pelatih futsal lapangan Jabesmen, tiap sore. Dia bukan tukang ojek, dia ojek pesanan, dia itu kerjanya marbot sejati. Dia juga menjadi guru untuk bermain alat musik rebana di musala,” kata Narti.

Warga lainnya, Kiting (40) mengaku sangat emosi kepada Iwan. Dia tak menyangka orang yang dipercaya warga bisa berbuat hal sekeji itu. “Kami emosi, ibaratnya kampung kita jadi tercemar. Semua ibu-ibu yang punya anak-anak di sini kan pada was-was,” katanya.

Kiting juga mengungkapkan saat Iwan diinterogasi warga soal perbuatannya di rumah Pak RW sebelum polisi datang. Iwan sempat berkilah hanya sayang pada anak-anak namun tidak melakukan pencabulan.

“Tapi kenyataannya anak-anak itu juga dilecehkan kan. Begitu para korban datang udah dia nggak bisa berkutik lagi, cuma diam aja. Sampai dipukul dia diam aja,” tutur Kiting.

Ketua RT 04 Bahrudin Alwi mengatakan Iwan dulunya tinggal di RT 05 namun pindah karena terkena gusur dan menumpang tinggal di musala di Jl Pejuang IV, Kelapa Gading Timur, Kelapa Gading, Jakut. Dia juga rajin membantu di musala di sore hari.

“Dia suka singgah di musala tapi nggak tinggal. Soalnya setiap malam, musala itu selalu digembok,” ucap Bahrudin.

“Dia umurnya 46, sampai sekarang belum menikah,” kata Bahrudin. Bahrudin tak tahu alasan Iwan belum nikah diusianya yang mendekati kepala 5 itu. Dia hanya tahu Iwan saat ini tinggal sendiri karena keluarganya pindah ke daerah lain setelah rumah mereka di Kelapa Gading digusur.

“Awalnya rumah orang tua dia itu di RT 05, karena rumahnya kena gusur keluarganya pergi semua. Iwan ini merasa ini tempat lahirnya dia kampung dia, apalagi dia masih bujang akhirnya suka bantu-bantu,” ucap Bahrudin.

Pelaku Pernah Disodomi Waria

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Susetio Cahyadi mengungkapkan bahwa pelaku pernah mengalami hal serupa saat masih kecil.

“Ketika diadakan pendalaman kepada tersangka, dia saat umur 2-3 tahun pernah mendapati hal yang sama yaitu korban tindak susila,” ujar Setio kepada wartawan di Mapolres Metro Jakarta Utara, Senin (7/9).

Rasa trauma yang pelaku rasakan, lanjut Setio, berbanding lurus dengan hasrat yang ditimbulkan saat beranjak dewasa. Sehingga berdampak melakukan tindakan yang sama terhadap delapan anak di bawah umur tersebut.

Sementara itu, saat ditanya awak media, pelaku yang sampai saat ini belum berkeluarga mengaku pernah disodomi oleh waria ketika masih dibawah umur. “Saya juga sempat disodomi kelas 4 SD oleh seorang waria,” ujar pelaku.

Saat itu, lanjut pelaku, dirinya diiming-imingi bakal dibiayai hidupnya oleh si waria. Tindakan asusila itu langsung mengubah pribadi pelaku menjadi malu berkomunikasi dengan khalayak.

Menengok peristiwa tersebut, Setio pun bepesan kepada para orang tua untuk meningkatkan kualitas komunikasi dengan si anak.

“Dengan begini, kepada para orangtua, saya berpesan bahwa harus tingkatkan kualitas komunikasi. Harus tahu keseharian anak, dengan siapa dia bertemu setiap hari, anak didelegasikan kepada siapa. Agar jelas. Jangan sampai ada indikasi seperti ini,” tutup Setio.

Diskusi

Belum ada komentar.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Gravatar
Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: