//
Anda membaca...
Hukum dan Peristiwa

Kedua Germo Anggita Sari Ternyata Masih Berstatus Mahasiswa

Alfania Tiarsasila dan Alen Saputra, mucikari artis Anggita Sari

Alfania Tiarsasila dan Alen Saputra, mucikari artis Anggita Sari. (Foto: Twitter/Facebook)

Pihak Polrestabes Surabaya berhasil menangkap dua orang tersangka mucikari atau germo yang mempekerjakan artis sekaligus model ibu kota, Anggita Sari atau AS (23), di Jakarta, Rabu (9/9/2015).

Kedua tersangka ternyata masih berstatus mahasiswa. Mereka adalah Alfania Tiarsasila (perempuan) atau ATS (25), asal Purwokerto, Jawa Tengah dan Alen Saputra (pria) atau AS (23), asal Palembang, Sumatera Selatan. Mereka berdua adalah mahasiswa yang masih aktif berkuliah di STIE YKPN Yogyakarta namun berbeda jurusan atau program studi.

“Keduanya dibekuk di dua hotel berbeda di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, dini hari kemarin,” kata Kasatreskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Takdir Mattanete, Kamis (10/9/2015), seperti dilansir dari Kompas.com.

Seorang mucikari diperkenalkan di Reskrim Polrestabes Surabaya

Seorang mucikari diperkenalkan di Reskrim Polrestabes Surabaya. (Detikcom)

Di hadapan penyidik, kedua mucikari belia ini mengaku memiliki banyak anak buah, meski baru Agustus lalu menjalani bisnis prostitusinya. Total ada sekitar 83 PSK yang bernaung di bawah bendera Princess Manajemen (grup BBM dan FB), 20 orang di antara mereka berstatus freelance. Dalam sekali transaksi, para tersangka mengaku mendapat 30 persen sebagai fee.

Semua PSK yang mereka asuh adalah perempuan muda yang sebagian besar berprofesi sebagai SPG, model, dan artis, salah satunya adalah Anggita Sari. Mereka tersebar di sejumlah kota besar seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Bali, termasuk Surabaya.

“Keduanya mengaku tidak pernah bertemu dengan AS. Mereka hanya dikenalkan oleh salah seorang anggotanya yang ada di Surabaya melalui media sosial,” ujar Takdir.

Alfania Tiarsasila asal Purwokerto, kuliah di STIE YKPN Yogyakarta

Alfania Tiarsasila asal Purwokerto, kuliah di STIE YKPN Yogyakarta. (Twitter @alfaniatiar)

Bisnis prostitusi yang dijalankan AS dan ATS terdeteksi setelah salah seorang “anggotanya” AS diamankan polisi usai melayani tamu di sebuah hotel di Surabaya pekan lalu. Polisi menegaskan, dalam aksi prostitusi itu, AS hanyalah korban dan diperiksa sebagai saksi.

AS juga sempat diperiksa satuan narkoba karena saat ditangkap dalam kondisi mabuk. Namun polisi tidak dapat menjeratnya, karena tidak ditemukan barang bukti narkoba saat diamankan.

Kedua tersangka, kata Takdir, diamankan di salah satu hotel di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Dan mereka berdua mengaku bahwa mereka adalah orang yang menawarkan AS ke para pria hidung belang.

“Komunikasi mereka dilakukan melalui BBM dengan membuat grup bernama Princess. Kedua orang itu adalah admin atau pemegang kuncinya,” ujar Takdir.

Setelah AS tertangkap kata Takdir, grup tersebut dibubarkan kedua tersangka. Sebagai gantinya, mereka membuat grup baru dengan nama Angels. Grup itu, lanjut Takdir, hanya berganti nama saja. Anggota grup tetaplah sama seperti anggota grup Princess.

“Kami menemukan banyak perempuan yang menjadi anak buah kedua tersangka atau anggota grup tersebut di ponsel mereka,” tandas Takdir.

Diskusi

Belum ada komentar.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Gravatar
Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: