
Nitya Krishinda Maheswari/Greysia Polii memastikan tempat di semifinal Korea Terbuka Super Series 2015. (Foto: PBSI)
Dari tiga wakil di babak perempat final Victor Korea Open Super Series yang berlangsung di HK Handball Stadium, Jumat (18/9/2015), Indonesia berhasil meloloskan dua wakil ke semifinal yaitu pasangan ganda putri Nitya Krishinda Maheswari/Greysia Polii dan ganda campuran, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir atau Owi/Butet.
Nitya/Greysia engalahkan ganda China, Wang Xiaoli/Yu Yang yang lebih diunggulkan dengan skor 4-21, 18-21. Kemenangan itu didapatkan dengan cara yang relatih mudah. Nitya/Greysia hanya butuh waktu selama 25 menit meraih hasil positif itu.
Di gim pertama, Nitya/Greysia sama sekali tak menemui kesulitan. Memasuki gim kedua, perebutan poin sempat sengit setelah interval. Tapi, pada akhirnya NItya/Greysia meraih kemenangan 21-18.
Hasil positif yang dibukukan Nitya/Greysia itu menjadi kemenangan ketiga dalam enam pertemuan dengan Xiaoli/Yu Yang. Dua kemenangan lain pernah dicatatkan ganda putri terbaik tanah air itu di Taiwan Terbuka 2014 dan Prancis Terbuka 2013.
Di semifinal besok (19/9/2015), Nitya/Greysia akan ditantang pasangan kembar asal China, Luo Ying/Luo Yu, yang juga jadi unggulan kedua. Menilik pertemuan-pertemuan sebelumnya, Nitya/Greysia mempunyai modal yang cukup meyakinkan. Mereka pernah tiga kali menang dari empat pertemuan.
Langkah Nitya/Gresia diikuti oleh pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Mereka yang menang rubber set atas Lu Kai/Huang Yaqiong (China), 16-21 21-11 21-17. Di semifinal, unggulan kedua ini akan menghadapi pasangan suami istri asal Denmark, Chris/Gabrielle Adcock yang menjadi unggulan kelima.
Sebelumnya, juara dunia 2015, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan dihentikan oleh pasangan tuan rumah, Kim Gi Jung/Kim Sa Rang, dua game langsung, 17-21 dan 15-21.
Game pertama dimulai, Hendra/Ahsan tampil bagus dengan terus memimpin perolehan angka. Hendra/Ahsan membuka jalan dengan unggul 5-1, 11-7 dan 14-11. Namun berikutnya keadaan terus berbalik, Kim/Kim berhasil menyusul. Hendra/Ahsan kehilangan delapan angka berurutan menjadi 14-19. Mereka akhirnya kalah 17-21.
“Hendra/Ahsan hari ini banyak error di lapangan. Mereka sudah unggul, tiba-tiba mati-mati sendiri, bikin kesalahan sendiri. Memang agak sulit juga ya, main di sini, anginnya seperti itu. Dengan kondisi angin yang disetel-setel seperti itu agak kesulitan. Kita nggak hanya melawan musuh, tetapi juga situasi lapangan juga harus diatasi,” kata Herry Iman Pierngadi, pelatih ganda putra.
Diskusi
Belum ada komentar.