//
Anda membaca...
Hukum dan Peristiwa

Motif Pembunuhan Ibu dan Anak di Cakung Diduga Dendam Pribadi

Jenazah Dayu Pri Ambarita dan putranya Yuel, tewas dibunuh di Cakung

Jenazah Dayu Pri Ambarita dan putranya Yuel, tewas dibunuh sadis di dalam kamar rumah mereka di Perumahan Aneka Elok, Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur, Kamis (8/10) sore

Kasus pembunuhan ibu dan anaknya yang berusia 5 tahun di Perum Aneka Elok Blok A13 No 8, Penggilingan, Cakung, Jaktim yang terjadi pada Kamis (5/10/2015) kini sedang diselidiki pihak kepolisian. Dari hasil olah TKP, untuk sementara tidak ditemukan indikasi perampokan. Polisi menduga, motif pembunuhan tersebut dilatarbelakangi dendam pribadi.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Tito Karnavian mengatakan, pihaknya akan mencoba menggali keterangan ke dalam untuk menganalisa motifnya.

“Paling mungkin motif lain. Motif lain ini sedang kita dalami, salah satunya kemungkinan dendam atau kemarahan,” kata Irjen Tito kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (9/10/2015).

Mengenai dugaan motif perampokan, Tito menepisnya. Dari hasil olah TKP, tidak ada indikasi yang mengarah ke motif perampokan. “Kalau kita lihat TKP, perampokan kecil sekali karena tidak ada barang yang hilang,” imbuhnya.

Sementara, Tito memastikan tidak terjadi kekerasan seksual terhadap kedua korban. Sebab, kedua korban ditemukan dalam kondisi berpakaian lengkap.

Sejauh ini, polisi telah memeriksa 10 orang saksi, termasuk suami korban. Polres Jaktim dan Polsek Cakung saat ini masih terus mengembangkan penyelidikan untuk mencari pelakunya.

Kedua korban, Dayu Pri Ambarita (45) dan anaknya Yoel Imanuel (5), ditemukan tewas sekitar pukul 17.30 WIB, Kamis (8/10). Keduanya ditemukan tewas bersimbah dara di dalam kamar.

Dayu, ditemukan tewas dengan luka tusuk di leher, dada dan ketiak, di atas kasur. Sedangkan anaknya ditemukan tewas dengan luka tusuk di leher penuh darah, tergeletak di lantai di bawah kasur ibunya.

Agung Anugrah (22), tetangga korban, mengatakan beberapa jam sebelum korban ditemukan tewas di rumahnya, ada orang mencurigakan yang masuk ke dalam rumah. Orang itu datang menggunakan motor sekitar pukul 14.00 WIB, beberapa jam sebelum korban ditemukan tewas oleh suaminya sekitar pukul 17.00 WIB, Kamis (8/10).

“Saya sempat curiga soalnya pria itu masuk pakai helm, jaket hitam pakai masker. Di dalam sekitar 20 menit, terus pas keluar pakai masker lagi dengan tenang (keluarnya),” ucap Agung di lokasi kejadian, Jumat (9/10/2015).

Menurut Agung saat pria itu berada di dalam rumah, dia tidak mendengar kegaduhan. Konter HP Agung berada di dekat dengan rumah korban, sehingga jika ada tamu yang datang ke rumah itu, Agung bisa melihatnya. “Nggak ada kegaduhan sama sekali. Sebelum pria itu masuk ada wanita yang datang, sekitar 15 menit kemudian pria itu masuk, si wanita keluar,” ujar Agung.

Agung menegaskan kembali ciri-ciri orang yang mencurigakan itu. “Pakai jaket hitam, helm Honda standar, pakai masker, motor Honda matik,” beber Agung. Setelah itu, pria tersebut meninggalkan rumah menuju jalan ke arah gang dekat kali. “Dia keluar ke arah mesjid yang ada kali itu. Pokoknya dia dateng dari situ, keluar dari situ juga,” kata Agung.

Foto keluarga Dayu Pri Ambarita bersama suami dan ketiga anaknya

Foto keluarga Dayu Pri Ambarita bersama suami dan ketiga anaknya. (Pos Kota)

Dilansir dari Pos Kota, menurut dugaan sementara, akibat persaingan bisnis atau masalah tanah. Pada hari Kamis (8/10) siang suami dari korban baru memenangkan sidang dari sengketa tanah yang dijadikannya tempat usaha kusen di daerah Bintaro, Jakarta Selatan. Pengakuan dari anak pertama korban, Pop,18, ayahnya memang sudah sering mendapat teror dari pesaing bisnis.

Itu semua ia dengar dari ibundanya semasa hidup, yang menjadi korban pembunuhan. Sebelumnya, pelaku mengancam ingin membakar tempat usaha kusen suami korban, atau ayahnya. Tapi kata dia, akhirnya masalah itu bisa teratasi.

Sampai pada akhirnya suami korban yang mendapat hak atas tanah tempat usahanya. Anak sulung korban tidak menyangka kalau semua teror itu akan berbuntut pada kematian ibu dan adik bungsunya.

Diskusi

Belum ada komentar.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Gravatar
Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: