Inspektur Dua Thomas Keliombar menghajar GP (30) seorang sopir minibus jurusan Kairatu-Masohi hingga babak belur hanya karena tak mau berhenti saat disetop. Peristiwa itu terjadi di Desa Huse, Kecamatan Elpaputih, saat korban tengah mengangkut penumpang menuju kota Masohi, ibu kota Kabupaten Maluku Tengah, pada Sabtu (10/10/2015).
Saat melintas di Desa Huse, Ipda Thomas, yang saat itu tengah berdiri bersama sejumlah siswa lantas memberhentikan minibus yang dikendarai korban.
Namun, karena minibus dalam keadaan sarat penumpang, korban tidak mau berhenti dan tetap melanjutkan perjalanan. Karena marah, pelaku langsung memerintahkan sejumlah anak buahnya mengejar minibus tersebut dan memberhentikannya.
“Saat itu tanpa banyak tanya, Kapolsek langsung datang dan menghajar saya setelah sebelumnya meminta anak buahnya memberhentikan saya,” kata GP seperti diberitakan Kompas.com Minggu (11/10/2015).
Korban mengaku terpaksa berhenti setelah dicegat sejumlah anak buah Thomas karena dia merasa terancam. Saat itu, tanpa mengetahui kesalahannya, korban langsung dihajar di bagian wajah dan sekujur tubuhnya.
Kepala Polres Maluku Tengah Ajun Komisaris Besar Harley Silalahi saat dihubungi dari Ambon membenarkan adanya peristiwa itu.
“Benar kejadiannya kemarin. Kami sudah langsung tindak, pelaku sudah kami panggil,” kata Harley. Terkait ulah anak buahnya itu, Harley mengaku tidak akan menutup-nutupi kasus tersebut dan akan memprosesnya sesuai aturan yang berlaku.
“Tidak ada yang akan ditutup-tutupi, siapa pun anggota yang bersalah tetap akan ditindak. Nanti sopirnya juga akan kami minta keterangan untuk melengkapi laporan yang sudah dibuat,” ujarnya.
Kapolsek tersebut ternyata kerap membuat ulah di masyarakat. Sejumlah warga mengaku Thomas kerap bikin ulah dengan menembaki hewan ternak dan hewan peliharaan warga seperti anjing dan sapi. Thomas bahkan dikenal sebagai Kapolsek yang kerap mabuk-mabukan.
“Pak Kapolsek disini kurang disukai warga karena dia selalu menembaki hewan ternak warga, dia juga suka mabuk disini,” kata SK, warga setempat melalui telepon selulernya, Minggu (11/10/2015).
Warga mengaku selama bertugas di Polsek Elpaputih, Thomas sering membuat warga resah karena ulahnya itu. Warga meminta agar yang bersangkutan dipindahkan dari kecamatan tersebut. ”Dia bukannya merangkul warga disini malah bikin ulah kalau seperti ini lebih baik tidak usah ada disini,” kata L, warga lainnya.
Tak hanya warga sopir minibus antarkabupaten yang biasa melintas di Elpaputih, sopir lain pun juga mengeluhkan kelakuan Thomas yang kerap menyulitkan aktivitas mereka saat mencari nafkah. ”Pak Thomas itu kadang menghalangi kami di jalan. Kejadian yang menimpa sopir bukan baru kali ini belum lama ini ada juga seorang sopir yang dipukulinya,” kata salah satu sopir angkot LW.
Diskusi
Belum ada komentar.