Pihak Polda Metro Jaya menyatakan motif pembunuhan yang dilakukan terhadap ibu dan anaknya, Dayu Priambarita (45) dan Yuel Maheswara Leksono (5), ibu dan anak di Cakung, Jakarta Timur bukanlah perampokan. Tiga kemungkinan motif bisa saja terkait hubungan keluarga, utang piutang, serta kemungkinan adanya Pria Idaman Lain (PIL) maupun Wanita Idaman Lain (WIL).
Ratih Yudowiyanti, tetangga korban, menuturkan suami korban diduga tengah dirundung masalah ekonomi. Menurut Ratih, tetangga di sekitar rumah mereka di Perum Aneka Loka sudah mengetahui bisnis kayu dan mebel Heno Pujo Laksono, suami korban, sedang surut.
“Ayah saya pernah ditawari untuk membeli rumah korban seharga Rp 1 miliar. Namun karena mahal ayah saya menolak,” kata Ratih, 31 tahun, yang juga istri ketua rukun tetangga setempat, seperti dilansir dari Tempo.co. Ratih menduga rencana penjualan rumah itu akan digunakan membayar utang. Informasi itu ia ketahui lewat salah satu anak korban saat Dayu mengeluh perihal utang suaminya.
Menurut Ratih, sebelum ditemukan tewas dibunuh, Dayu sempat menceritakan bahwa suaminya memiliki utang yang tinggi. Awalnya hanya Rp 600 juta, tetapi karena berbunga menjadi Rp 1 miliar. Pengakuan senada pernah dia peroleh saat Ratih berbincang dengan salah satu pegawai Heno ketika mereka datang ke kompleks Aneka Loka, lokasi tempat tinggal Heno.
Ratih mengatakan tetangga sekitar juga mengetahui ihwal bisnis mebel Heno yang sedang sepi. Meski korban dan keluarganya jarang keluar dan berinteraksi dengan warga, tetangga mengetahui hal tersebut dari orang tua murid di SD Ananda, tempat Yuel, anak korban yang juga tewas terbunuh, bersekolah.
Ratih juga mengetahuinya setelah bertanya dengan salah satu pegawai Heno. Kabar itu juga diketahui melalui cerita dari mulut ke mulut. Kepala Kepolisian Sektor Cakung Komisaris Polisi Armunanto juga membenarkan pengakuan seorang saksi mengenai bisnis Heno yang lesu. “Ya, saksi (Heno) menang bercerita kalau bisnisnya tengah turun,” ujar Armunanto.
Heno Pujo Leksoano, 47 tahun, menemukan istrinya, Dayu Priambarita, dan anaknya, Yuel Immanuel, tewas bersimbah darah dengan luka di sekujur tubuhnya. Peristiwa itu diduga terjadi di kamar tidur di rumah mereka di daerah Perumahan Aneka Elok Blok A13 Nomor 8, Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur, pada Kamis, 8 Oktober 2015.
Juru bicara Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Muhammad Iqbal mengatakan jasad ibu dan anak itu pertama kali ditemukan oleh Heno saat pulang kerja sekitar pukul 17.30. Heno curiga mendapati pintu pagar dan rumahnya tertutup, tetapi tidak dikunci. Kecurigaan itu menjadi nyata ketika Heno menemukan istri dan anaknya terbujur kaku.
Agung Anugrah, warga sekitar, tidak menyangka kalau orang yang masuk ke dalam rumah Heno pada pukul 14.00 adalah pembunuh. Ia mengira orang tersebut adalah kerabat atau keluarga pemilik rumah.
Diskusi
Belum ada komentar.