
Lahan bekas kebakaran di Nyaru Menteng Palangkaraya sudah ditanami kelapa sawit. (Foto: Twitter @Sutopo_BNPB)
Disaat banyak orang yang sedang menderita akibat bencana asap pembakaran hutan di Sumatera dan Kalimantan, ternyata ada pihak lain yang seenaknya saja menanam bibit pohon sawit. Seolah mereka tidak peduli dengan musibah yang terjadi dan hanya mementingkan uang saja. Kejadian itu seolah semakin menguatkan dugaan kalau hutan memang sengaja dibakar untuk membuka lahan baru.
Tak diketahui siapa yang menanam. Namun indikasi kesengajaan pembakaran hutan di Sumatera dan Kalimantan seolah terbukti dengan kemunculan pucuk-pucuk sawit baru tersebut.Ini diakui oleh Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho.
Lewat akun Twitternya, Sutopo mengunggah sebuah lahan yang baru saja usai terbakar, namun kini sudah dipenuhi pucuk-pucuk sawit baru.
“Habis bakar terbitlah sawit,” tulis Sutopo seperti dikutip Rabu, 21 Oktober 2015.
Diakui Sutopo, munculnya pucuk sawit baru tersebut justru ditemukan di kawasan konservasi orangutan yang terbakar. Sementara itu hingga 22 Oktober 2015, pukul 06.45 WIB, pekatnya asap di Kalteng meyebabkan sensor satelit Terra Aqua tidak menembus asap.
Pekatnya asap di Kalteng sebabkan sensor satelit Terra Aqua tidak menembus asap. Di bawah asap pasti banyak hotspot. https://t.co/LM4nRr2ACx
—
Sutopo Purwo Nugroho (@Sutopo_BNPB) October 21, 2015
Netizen pun dibuat geram dengan kelakuan penanam pohon sawit ini. Banyak orang mengecam aksi penanam sawit yang diduga sebagai pihak yang terlibat dalam pembakaran hutan. “Selidiki dong pak siapa yang tanam sawit, berarti mereka itulah pelaku kebakaran, jangan mau enaknya sendiri, orang lain yang kena asap,” kata akun @NurulDwiasih.
Foto unggahan Sutopo pun ramai disebarkan dan dikomentari. Salah satunya oleh akun @Joko Intarto
“DUIT memang bisa membuat apa saja. Termasuk menumbuhkan pohon pada saat lahan dilaporkan terbakar dan asapnya menimbulkan gangguan saluran pernapasan puluhan, bahkan ratusan ribu orang. Inilah foto pohon ajaib yang bernama SAWIT itu. Hebatnya pohon ini, tumbuh pada saat kebakaran hutan terjadi. Pada saat semua orang tidak berani keluar rumah. Saat semua pelajar tidak berani masuk sekolah.
Saat itulah pohon ajaib itu mulai bersemi. Ketika asap perlahan pergi, si sawit sudah cukup tinggi. Republik ini memang tempat nyaman bagi gerombolan maling dan begundal. Ada yang menjadi pengusaha. Ada yang jadi aparat pemerintah. Politisi. Juga aparat keamanan. Mereka bergotong royong merampok tanah-tanah negara, hutan-hutan rakyat.
Layakkah asap kebakaran hutan disebut bencana nasional? Tidak. Asap itu hasil kejahatan lingkungan. Asap itu kesengajaan. Sebuah tindak pidana yang direncanakan. Bohong kalau pemerintah dan aparat keamanan sampai tidak bisa menangkap para pelakunya. Sawit itu tidak tumbuh sendiri. Menanam ribuan hektar juga tidak bisa selesai dalam sehari,” tulis Joko.
Diskusi
Belum ada komentar.