//
Anda membaca...
Hukum dan Peristiwa

Pembunuh Fitria Kumala, Mahasiswi Stikes di Madiun Pacar Gelap Korban

Yatimin, pelaku pembunuhan Fitria Kumala, mahasiswi Stikes Jombang

Yatimin, pelaku pembunuhan Fitria Kumala, mahasiswi Stikes Jombang. (Foto: Facebook)

Fitria Kumala (20), mahasiswi Semester V Stikes Jombang ditemukan tewas mengenaskan dengan kondisi leher penuh tusukan pada Senin (19/10) siang lalu di tengah hutan jati petak 45A, Desa Pajaran, Kecamatan Sadaran, Kabupaten Madiun.

Aparat polisi berhasil mengungkap pembunuhan Fitria, yang merupakan warga Desa Plumpungrejo Kecamatan Wonoari Kabupaten Madiun dan pelaku ternyata adalah pacar korban sendiri yang berprofesi sebagai kuli bangunan.

“Telah ditangkap pelaku bernama Yatimin alias Tonggeng (25). Pelaku adalah pacar gelap korban,” kata Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Hanny Hidayat seperti dilansir dari detikcom, Sabtu (24/10/2015).

Pelaku ditangkap tim gabungan Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim dan Unit Resmob polres Madiun di Desa Sumberejo, Madiun, Kabupaten Madiun, siang tadi, sekitar pukul 11.45 WIB. “Hasil autopsi, korban ditusuk di leher dan di injak lehernya hingga mengalami patah tulang,” imbuhnya.

Dari tersangka, polisi menyita barang bukti motor Yamaha Vega berpelat AE 4875 FL yang digunakan untuk menjemput korban, helm warna putih, 3 unit handphone dan laptop merek Toshiba milik korban.

“Tersangka kami jerat dengan Pasal 338 KUHP jo 340 KUHP jo 365 KUHP,” tutupnya.

Sebagai informasi, identitas korban yang merupakan anak bungsu dari pasangan suami istri Rajikan-Sutini ini terungkap karena orang tua korban kebingungan mencari keberadaan putrinya. Pasalnya, Sabtu (17/10) lalu, korban mengatakan akan pulang dan meminta kepada bapaknya untuk menjemput di pemberhentian bus di Desa Klitik Kecamatan Wonoasri.

“Seperti biasanya kalau libur ya pulang. Waktu itu anak saya telepon, kalau usai dari kampus akan langsung pulang dan minta dijemput. Siang itu saya tunggu tapi tidak ada telepon sama sekali. Lalu saya mencoba menghubungi nomor teleponnya, tapi tidak diangkat. Tapi kemudian dia SMS dan mengatakan tidak jadi pulang. Saya tidak curiga dan tak punya firasat apa-apa saat itu.” terang orang tua korban, Rajikan, kepada wartawan, Jum’at 23 Oktober 2015.

Merasa kwatir dengan putrinya, kemudian Rajikan mencoba menghubungi teman kos anaknya. Tapi dijawab jika putrinya sudah pulang sejak Sabtu (17/10). Dari sini mulai timbul rasa kwatir. Apalagi, Senin (19/10), seorang kenalannya yang menjadi polisi datang kerumahnya dan menceritakan tentang penemuan mayat. Tanpa pikir panjang, Rajikan langsung menuju ke kamar mayat RS Caruban. Setelah ditunjukkan salah satu jenasah perempuan, ia yakin jika itu putrinya.

.”Dilihat dari warna pakaiannya, jilbabnya sama dengan pakaian milik anak saya. Begitu juga dengan ciri-ciri tubuhnya, itu memang anak saya.” terang Rajikan.

Diskusi

3 respons untuk ‘Pembunuh Fitria Kumala, Mahasiswi Stikes di Madiun Pacar Gelap Korban

  1. Beri hukuman yg setimpal thdp tersangka. Yg tdk manusiawi, Biar buat masyarakat yg lain jadi berfikir sebelum berbuat yg melanggar hukum & norma Agama.

    Posted by iwan heri.s | Oktober 25, 2015, 12:38 pm
  2. Ya allah.. kejam sekali orang tu..
    Ksih aja hukum cambuk ! Biar kapok.. cambuknya pakai besi.. nyawa itu masalahnya

    Posted by erikoarsengo | Oktober 25, 2015, 10:48 pm
  3. Asstagfirrullah,,,kejamnya,,,,,

    Posted by ageztyn | Oktober 26, 2015, 6:20 am

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Gravatar
Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: