Saat peristiwa penembakan di Cibinong, Serda YH alias Yoyok Hadi diketahui sedang mengemudi mobil Honda CRV F 1239 DZ bersama seorang wanita Ratih Ayu atau RA. Ternyata RA yang banyak diberitakan sebagai penembak sadis tersebut adalah informan atau intel dari Serda YH dalam tugasnya kali ini.
Peristiwa penembakan terjadi di Jl Mayor Oking, Cibinong, Selasa (3/11) sore. Serda YH menembak Japra atau Marsin Sarmani, yang berprofesi sebagai sopir karena korban memacu kendaraannya secara ugal-ugalan.
“Itu perempuannya jaring agen (informan) anggota saya (Serda YH). Dia memang pakaian preman, tapi sedang bertugas. Kalau intel kan nggak melulu kaku jamnya, fleksibel. Kita kan intel jam kerjanya 24 jam,” ungkap Komandan Yon Intel Kostrad Mayor Inf Deni Eka di rumah korban, RT 04/02, Kelurahan Cirimekar, Cibinong, Rabu (4/11/2015).
Serda YH saat peristiwa penembakan menurut Deni memang sedang menjalankan misi tugas. Namun Deni tidak bisa menyebutkan tugas yang sedang dilakukan Serda YH karena menyangkut kerahasian operasi.
Untuk jenis senjata yang dibawa Serda YH diketahui adalah pistol FN-46 dan dibawa secara resmi karena ada surat izin pembawaan senjatanya. Namun diakui Deni tidak semua anggota diperbolehkan membawa senjata.
“Senjata diberikan kepada orang yang mendapatkan tugas, khususnya tugas rawan. Misalnya narkoba, teroris, ISIS. Nah dia yang masuknya tugas rawan. Saya tidak bisa sebutkan tugasnya apa karena nanti bisa dihembus,” jelas Deni.
Penembakan sendiri berawal ketika motor korban menyerempet mobil yang dikendarai oleh pelaku. Ternyata mobil jenis Honda CRV tersebut pun adalah milik RA.
“Kalau mobilnya milik informan. Perempuan sudah diperiksa sebagai saksi di Polisi. Serda YH ditangani oleh PM (polisi militer),” ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, Serda YH saat kejadian memakai baju preman dan belum jelas apakah sedang berdinas atau tidak. Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmatyo pun sudah memberikan pernyataannya terkait peristiwa tersebut.
“Apapun mengilangkan nyawa orang lain, sengaja tidak sengaja, apalagi oleh aparat, dengan menggunakan senjata yang bukan untuk dilakukan hanya untuk musuh, itu sanksinya pemecatan. Sudah pasti!” tegas Gatot di Istana Negara, Jl Veteran, Jakpus, Rabu (4/11).
Berikut kronologi kejadian penembakan tersebut, dilansir dari Tribunnews.com.
1. Serda YH, berangkat dari arah Cibinong menuju ke Sentul menggunakan mobil Honda CRV warna silver bersama teman wanitanya.
2. Tepat di depan putaran PLN, Jalan Mayor Oking, tiba-tiba datang motor dari sebelah kiri yang langsung belok ke kanan dan diklakson oleh YH.
3. Serda YH tidak suka dengan cara korban yang mengendarai motor secara zig-zag.
4. Sampai di depan SPBU Ciriung, pelaku dan korban terlibat adu mulut.
5. Kemudian Serda YH mengeluarkan senjata api jenis FN dan meletus mengenai pelipis korban.
6. Korban langsung jatuh dan meninggal dunia di lokasi
7. Serda YH langsung naik mobil dan berencana menyerahkan diri ke Denpom
8. Teman-teman korban berhasil memberhentikan mobil pelaku di depan Pos B9.
9. Serda YH kemudian diamankan di Pos B9, selanjutnya ke Polsek Citeureup.
10. Pelaku lalu diserahkan ke Denpom TNI di Cibinong.
11. Korban dibawa petugas ke RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur untuk dilakukan autopsi.
Diskusi
Belum ada komentar.