//
Anda membaca...
Hukum dan Peristiwa

Warga Kini Malah Plester Tembok Bata yang Tutup Rumah Denny

Warga Peduli Perumahan Bukit Mas (WPPBM) memplester tembok yang menutupi rumah Denny Akung

Warga Peduli Perumahan Bukit Mas (WPPBM) memplester tembok yang menutupi rumah Denny Akung. (Foto: Kompas)

Meskipun aksi mereka menembok rumah Denny Akung (41) dikecam Wali Kota Jakarta Selatan Tri Kurniadi, kelompok Warga Peduli Bukit Mas (WPBM) malah memutuskan memplester tembok batu bata yang menutup rumah tersebut yang berada di Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

“Iya, betul itu diplester, biar rapi saja,” kata perwakilan WPPBM, Rena Mulyana, kepada Kompas.com, Jumat (6/11/2015).

Seperti diberitakan Kompas.com, tukang bangunan yang bekerja sudah hampir “setengah jalan” memplester tembok di sana. Sementara itu, rumah Denny sendiri tampak sepi, seperti tak ada orang.

Tembok di rumah Denny berdiri persis di depan pagar yang berbatasan dengan jalan menanjak untuk masuk ke rumah. Rumah dua lantai itu ditutup dengan tembok yang hampir mengelilingi bagian depan dan samping rumah Denny.

Rumah Denny ditutup dengan tembok setinggi dua meter saat dia dan keluarganya sedang tidur, Minggu (1/11/2015) lalu. Berdasarkan informasi yang dihimpun Kompas.com, beberapa orang yang dituakan dalam kelompok WPBM adalah mantan pengurus warga setempat, seperti RT dan RW.

Mereka merasa berhak memperkarakan soal arah rumah Denny yang menghadap ke kompleks karena pengembang perumahan sudah pailit sejak tahun 2000. Padahal, izin rumah Denny untuk menghadap ke jalan kompleks telah diurus dan disetujui oleh pengurus RT dan RW setempat.

Lokasi rumah Denny memang berbatasan dengan perkampungan yang ada persis di belakang kawasan kompleks perumahan Bukit Mas. Dalam sebuah mediasi, WPBM sempat ditawari uang kompensasi sebesar Rp 200 juta, namun ditolak.

WPBM menilai, jika hanya diberi Rp 200 juta, lebih baik rumah Denny tetap ditutup dengan tembok. Akibat penembokan itu, Denny dan keluarganya merasa terintimidasi dan tidak bisa beraktivitas seperti biasanya.

Kendaraan Denny pun tertahan di dalam. Hanya ada akses kecil dari sisi paling pinggir tembok yang dibangun WPBM untuk keluar-masuk satu orang dewasa. Akibat penutupan itu, Denny dan istrinya tidak bisa bekerja selama hampir dua pekan.

Diskusi

Belum ada komentar.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Gravatar
Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: