//
Anda membaca...
Otomotif

Rossi: Kenapa Marquez Tak Kunjung Menyalip Lorenzo?

Marquez dituding kawal Lorenzo jadi juara dunia 2015

Marquez dituding kawal Lorenzo jadi juara dunia 2015. (Foto: Facebook)

Saat di MotoGP Valencia, sejak awal balapan Jorge Lorenzo terus menempel Marc Marquez. Rider Honda ini tak kunjung melakukan manuver untuk merebut posisi terdepan. Valentino Rossi berjuang keras menyalip 22 rider untuk bisa naik ke posisi empat klasemen, di posisi terdepan persaingan berjalan kurang seru. Meski rapat, Jorge Lorenzo dan Marc Marquez cuma berjalan beriringan.

Memulai balapan dari posisi terdepan, Lorenzo sama sekali tak tersentuh oleh para pesaingnya untuk bisa menjejak podium tertinggi. Kemenangan itu, yang dibarengi dengan Rossi finis keempat, mengantar rider 26 tahun itu ke tangga juara dunia.

“Saya melakukan yang bisa saya lakukan, tapi ada situasi aneh di mana Marquez jadi pengawal Lorenzo. Itu memalukan untuk olahraga ini,” sahut Rossi usai balapan.

“Semoga saja otoritas olahraga ini akan bisa menyelesaikannya. Ini akhir yang buruk dari sebuah kejuaraan yang harusnya berjalan menarik,” cetus Rossi.

Kenapa Marquez tak lagi agresif seperti biasanya? Benarkah tuduhan yang dilemparkan Valentino Rossi?

Marquez yang biasanya sangat agresif, kali ini seperti tertahan untuk bisa melakukan manuver menyalip Lorenzo. Inilah yang kemudian memunculkan tanda tanya di diri Rossi.

“Buat saya, jika Anda melihat balapan-balapan Marquez dalam dua tahun terakhir, Anda akan tahu kalau dia selalu mencoba untuk menyalip, paling tidak di lap terakhir. Jadi pertanyaannya adalah, kenapa Marquez tidak pernah mencoba menyalip Jorge Lorenzo dan juga tidak melakukan percobaan (menyalip) di lap terakhir,” ucap Rossi usai balapan.

Tiga musim terjun di ajang MotoGP, Marquez sudah sangat dikenal punya agresivitas tinggi di atas lintasan. Aksi-aksinya bermanuver menyalip para rival malah dapat banyak kritik karena dianggap terlalu berani dan membahayakan rider lain. Maka Marquez yang tak bermanuver di Valencia menjadi awal kecurigaan Rossi.

Sebagai perbandingan, pada lap lima dalam balapan di Malaysia Marquez dan Rossi bergantian saling menyalip sampai sembilan kali. Dua lap kemudian Marquez terjatuh setelah bersenggolan dengan Rossi.

Lalu apa pembelaan Marquez atas tudingan Rossi tersebut?

Marquez sudah membantah tudingan The Doctor. Marquez menyebut kalau dia telah memberikan 100% kemampuannya dan tidak akan memepet Lorenzo di jarak 0,2 detik jika sekadar mau jadi pengawal.

Marquez mengklaim kalau dia sudah berencana mendahului Lorenzo di dua lap terakhir. Namun saat akan menjalankan rencana tersebut Pedrosa datang dan mencoba menyalipnya. Pedrosa sempat merebut posisi kedua dari Marquez, tapi itu tak bertahan lama karena Marquez langsung mengambilnya lagi.

“Di awal balapan, Jorge sangat cepat, dan saya sudah memberikan kemampuan terbaik. Dani sedikit tertinggal di belakang.”

“Tapi tiba-tiba saya dibalap Dani dan saya kehilangan waktu saat mencoba merebutnya kembali. Saya mencobanya menjelang tikungan terakhir, tapi saya kehilangan grip di ban depan. Posisi kedua bukan hasil terbaik untuk menutup musim, tapi ini hasil yang bagus untuk bertarung musim depan,” kilah Marquez.

Honda melalui Wakil Presiden Eksekutif HRC, Shuhei Nakamoto, membantah semua tudingan yang dikeluarkan Rossi. Honda menyebut tudingan Rossi telah merusak atmosfer penutup musim.

“Ini bukan atmosfer yang kami ingin rasakan di akhir musim yang tidak terlupakan. Kami paham kalau ini adalah hari yang sulit untuk Valentino, setelah memimpin balapan di 17 seri dan kemudian kalah hanya dengan lima angka di balapan terakhir pasti sangat mengecewakan. Bagaimanapun, di sisi lain kami tidak bisa menerima tuduhan serius yang diarahkan pada pebalap kami dan Honda di beberapa pekan terakhir dan di konferensi pers hari ini yang dialamatkan pada kami. Tuduhan-tuduhan yang dia buat setelah balapan Phillip Island, tidak ada bukti untuk mendukung tuduhan tersebut, selain fakta bahwa Marc mengambil lima poim dari Lorenzo yang merupakan pesaing utama Valentino,” sahut Nakamoto.

Soal Marquez yang tak bisa mengejar Lorenzo meski punya jarak yang sangat rapat, Nakamoto menyebut kalau Lorenzo memang punya motor yang sangat cepat di Valencia. Itu sudah terbukti di atas lintasan pada sesi kualifikasi, di mana Lorenzo merebut pole dengan mematahkan rekor lap.

“Hari ini Valentino menuduh Marc tak pernah mencoba menyalip Jorge, yang jelas-jelas punya kecepatan sangat bagus di sepanjang akhir pekan yang dia tunjukkan dengan merebut pole position pada kualifikasi. Marc kesulitan bertahan di belakang Lorenzo sepanjang balapan, dia bersama Dani menjalani balapan yang hebat.”

“Rencana Marc adalah menyerang (Lorenzo) di lap terakhir, sebagaimana telah kita lihat beberapa kali di masa lalu jika peluang itu ada. Kecepatan Dani meningkat di akhir balapan dan dia menyalip Marc tapi kemudian melebar dan Marc bisa merebut kembali posisinya,” lanjut Nakamoto seperti dikutip dari motorsport.com.

“Kami menyesal Valentino tidak memercayai balapan ini, tapi kami yakin Marc dan Dani sudah memberikan 100% untuk meraih hasil terbaik untuk Repsol Honda Team dan seluruh rekanan kami, sebagaimana biasanya.”

“Valentino adalah seorang juara yang hebat dan jelas merupakan individu yang cerdas jadi kami benar-benar berharap pada waktunya nanti, saat situasinya sudah tenang, dia bisa melakukan evaluasi ulang dan menerima ini sebagai balapan yang hebat dari musim yang luar biasa, dan sayang sekali untuk merusaknya. Marc dan Dani sudah merebut poin dari Valentino dan Jorge tahun ini, ini hal yang biasa di balapan,” lanjut Nakamoto.

Diskusi

Belum ada komentar.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Gravatar
Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: