Gara-gara Petugas Telat Turunkan Palang, Angkot Ditabrak KA di Medan

Angkot 38 yang ringsek ditabrak kereta api di Jl Sisingamangaraja, Medan. (Foto: Facebook)

Kereta Api (KA) ekonomi jurusan Tanjungbalai-Kota Medan menabrak sebuah angkutan kota (angkot) trayek 38 dengan nomor polisi BK 7670 DI, di perlintasan dekat di Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara (UISU), Rabu (25/11/2015), sekitar pukul 14:45 WIB.

Seperti dilansir Tribun Medan, angkot yang membawa enam penumpang itu terseret sejauh 50 meter. Akibatnya, seluruh penumpang yang berjumlah 13 orang mengalami luka serius dan mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit Permata Bunda. Umumnya mereka mengalami patah tulang termasuk sopir angkot, Gelora Purba.

Sedangkan, angkot berwarna biru itu kondisinya cukup parah setelah dihantam kereta api. Angkot itu terbalik dan berada di pinggir rel kereta api. Seluruh badan mobil itu ringsek dan bercak darah masih terlihat jelas di sekitar lokasi kecelakaan.

Seorang saksi mata Budi mengatakan, kecelakaan ini diduga disebabkan palang pintu perlintasan itu terlambat ditutup. Akibtanya, saat palang pintu turun angkot sudah berada di atas rel.

13 penumpang angkot dikabarkan mengalami luka serius

“Lambat sekali penjaga itu menurunkan palang pintu. Jadi waktu palang pintu turun angkot sudah masuk dan kereta api datang. Makanya kena sambar dan terseret jauh,” ujarnya.

Polisi masih mencari seorang penjaga pintu perlintasan kereta api tersebut yang diduga kabur setelah lalai menutup pintu perlintasan. Berdasarkan pemeriksaan telah dilakukan, kecelakaan itu diduga kuat disebabkan kelalaian penjaga perlintasan.

Penyebab kecelakaan ini diduga petugas terlambat menurunkan palang

“Dari tiga saksi yang kami periksa dan keterangan-keterangan dari warga sekitar, penjaga pintu perlintasan disebutkan terlambat menurunkan palang pintu, dan membunyikan lonceng tanda kereta api akan melintas. Jadi kuat dugaan kecelakaan ini diduga kuat kelalaian petugas,” kata Kanit Lantas Polsek Medan Kota, AKP Waskita Sembiring, di RS Permata Bunda, Medan.

Informasi dihimpun, pintu perlintasan itu dijaga Rahmat. Polisi masih mencari keberadaannya.

“Si Rahmat ini telah melarikan diri. Kami masih melakukan pengejaran,” sambung Waskita.