//
Anda membaca...
Sejarah dan Politik

Gedung Putih Kecam Donald Trump yang Larang Umat Islam ke AS

Donald Trump saat bersama Setya Novanto

Donald Trump saat bersama Setya Novanto. (Youtube)

Kandidat presiden Amerika Serikat dari Partai Republik Donald Trump kembali menimbulkan kontroversi. Dalam kampanye di South Carolina pada Senin (7/12) waktu setempat, dia menyerukan larangan kepada seluruh umat Islam datang ke negeri Paman Sam itu.

Komentar ini disampaikan Trump menanggapi penembakan brutal di San Bernardino, California yang menewaskan 14 orang. Penembakan didalangi oleh pasangan suami-istri muslim yang akhirnya tewas dalam baku tembak dengan polisi setempat.

Saat itu, Trump sedang memperingatkan akan adanya serangan seperti tragedi 11 September 2001 jika otoritas AS tidak mengambil langkah tegas melawan terorisme.

“Sampai kita dapat menentukan dan memahami masalah ini dan ancaman berbahaya itu. Negara kita tidak bisa menjadi korban serangan mengerikan oleh orang-orang yang percaya hanya dalam Jihad dan tidak memiliki rasa alasan atau menghormati kehidupan manusia,” kata Trump.

Trump yang sebelumnya menyerukan pengawasan terhadap masjid mengaku siap membangun database untuk semua muslim yang tinggal di Amerika.

Mengutip CNN.com, manajer kampanye Trump, Corey Lewandowski, mengatakan, larangan tersebut nantinya tidak hanya berlaku untuk umat muslim yang ingin bermigrasi ke Amerika. Namun bahkan untuk wisatawan.

“Semua orang,” kata Lewandowski ketika ditanya apakah larangan juga akan berlaku untuk wisatawan muslim. Menurutnya, larangan masuknya kaum muslim ke Amerika harus diberlakukan segera.

“Kami ingin menjadi sangat adil, tapi terlalu banyak hal-hal buruk yang terjadi dan presentase kebencian terlalu besar,” sebut Lewandowski dibalik keinginan Trump melarang umat Islam berkunjung ke Amerika itu.

Menanggapi pernyataan Trump, Gedung Putih AS menyebut seruan Trump itu bertentangan dengan nilai dan kepentingan AS.

“Anda terlalu baik jika menyebutnya sebagai proposal,” sebut juru bicara Gedung Putih, Josh Earnest, menanggapi seruan Trump itu seperti dilansir AFP, Selasa (8/12/2015).

“Saya pikir apa yang dilakukan Trump ialah hal yang selama ini dia lakukan sepanjang kampanyenya, yakni bermain dengan ketakutan orang-orang demi membangun dukungan untuk kampanyenya. Saya pikir apa yang dia lakukan, dia memecah belah Amerika dengan cara yang sangat sinis,” imbuhnya.

Pernyataan dari tim kampanye Trump semakin memicu polemik, dengan menyebut larangan yang diserukan Trump ini akan berlaku untuk semua orang yang menganut Islam, mulai dari mahasiswa hingga wisatawan.

“Ini jelas tidak konsisten dengan nilai-nilai yang menjadi dasar berdirinya negara ini,” ucap Earnest menanggapi pernyataan tersebut.

Diskusi

Belum ada komentar.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Gravatar
Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: