//
Anda membaca...
Hukum dan Peristiwa

Diah Setyoningrum Jadi Korban Tewas Lift Jatuh Arkadia, Ini Kata Keluarga

Diah Setyoningrum, korban tewas tragedi lift jatuh di Arkadia

Diah Setyoningrum, korban tewas tragedi lift jatuh di Arkadia. (Foto: Facebook)

Sebuah lift khusus untuk tenant Nestle di Gedung Arkadia terjatuh saat mengangkut 3 orang dari lantai 7 ke lantai 3, Kamis (10/12) pagi kemarin. Main rope lift putus lalu lift terhempas ke lantai 3. Dua orang tewas yakni Diah Setyoningrum (26) dan Kiagoes Rio Meristiwa, sementara seorang petugas cleaning service, Abdul Rahman, mengalami luka akibat peristiwa tersebut.

Keluarga korban ikhlas atas musibah yang menimpa karyawati PT Nestle Indonesia itu.

“Kami ikhlas karena kejadian berupa kecelakaan,” kata kakak Diah, Jagad Prayoga, di rumah duka, Jalan Kecapi V, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat (11/12/2015).

Menurut Jagad, adiknya adalah sosok yang ceria, supel dan mudah bergaul. Dia juga banyak memiliki teman. “Kemarin pas pemakaman makanya banyak yang datang mendoakan. Kan sudah 4 tahun kerja,” ucap Jagad.

Diah Setyoningrum dikenal sebagai sosok dan ramah oleh temannya

Diah Setyoningrum dikenal sebagai sosok dan ramah oleh temannya. (Foto: Facebook)

Keluarga tak menduga Diah harus pergi di usia muda. Menurutnya, saat kejadian Diah masih sadar dan sempat dibawa ke RS Marinir Cilandak pukul 11.00 WIB. Namun pukul 12.50 WIB nyawa Diah tak tertolong.

“Dibawa ke RS Marinir, masih sadar dan mengerang kesakitan. Kata dokter luka dalam di bagian batang otak dan pukul 12.50 WIB adik saya meninggal. Saya ada di situ, segala upaya dokter nggak ngaruh, detak jantung melemah, ada gangguan pernafasannya juga,” kata Jagad.

Suasana rumah duka hingga hari kedua masih ramai didatangi keluarga dan sahabat yang melayat. Mereka mendoakan Diah dan memberi dukungan moral untuk keluarga yang ditinggalkan. Pihak Nestle perusahaan tempat Diah bekerja juga datang ke rumah untuk menyampaikan belasungkawa.

“Pihak Nestle sudah datang, mereka bilang siap membantu apa yang dibutuhkan keluarga,” kata Jagad.

Jagad juga menceritakan saat kejadian Diah langsung dilarikan ke RS Marinir, Cilandak, Kamis (10/11). Pukul 11.00 WIB Diah masih sadar namun mengeluh kesakitan. Dokter mengatakan ada luka di bagian batang otak dan membuat nyawa Diah tak terlolong. Diah menghembuskan nafas terakhir pukul 12.50 WIB.

“Saya ada di situ, segala upaya dokter nggak ngaruh, detak jantung melemah, ada gangguan pernafasannya juga,” kata Jagad saat ditemui detikcom di rumah duka, Jalan Kecapi V, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat (11/12/2015).

Diah lalu disemayamkan di rumah duka dan dikuburkan pada hari yang sama. Jenazah Diah diantar ke pemakaman menggunakan mobil ambulans milik masjid. Ambulans itu merupakan sumbangan ayah Diah untuk keperluan para jemaah.

“Bapak saya beli mobil (ambulans) buat masjid. Bapak kan pengurus masjid. Mobil jenazah itu belinya bulan kemarin,” ucap Jagad.

Keluarga juga ikhlas dan menyerahkan semua penyelidikan kepada pihak yang berwajib. ” Keluarga ikhlas, nggak mau nuntut macam-macam,” tutupnya.

Diskusi

Belum ada komentar.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Gravatar
Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: