Arab Saudi akhirnya mengizinkan perempuan ikut berpartisipasi memberikan suaranya dalam pemilihan umum tingkat kota. Ini merupakan kali pertama perempuan mendapat kesempatan mengeluarkan haknya dalam pemilu.
Selain itu, sebanyak 978 perempuan telah mendaftarkan diri sebagai kandidat pemerintahan kota. Jumlah tersebut cukup banyak untuk kali pertama mendapat kesempatan menjabat di dewan perwakilan daerah.
Saudi mengharapkan perempuan yang memperoleh kesempatan dan memenangkan pemilu ini mampu mengungkapkan pemikiran mereka demi memajukan kota dan negaranya. Walaupun demikian, saat kampanye, para kandidat wanita ini harus diwakili pria atau partisi lain dalam menyampaikan visi misinya.
“Rasanya sangat baik. Ini merupakan perubahan besar, dan hak kita ini sangat baik dan membuat kita benar-benar terwakili,” ungkap Salma al-Rashed, salah seorang pemilih seperti dilaporkan BBC dan diberitakan Merdeka.com, Sabtu (12/12).
Pemilihan umum sendiri memang sangat langka di Saudi. Sepanjang sejarah baru tiga kali ada pemilihan umum. Bahkan selama 40 tahun, sejak 1965 hingga 2005, Saudi tidak melakukan pemilihan.
Calon pemilih wanita di Saudi pun, berdasarkan data yang diterima, mencapai sekitar 130.000 orang. Jumlah ini memang terbilang sedikit dibanding pemilih pria yang mencapai angka 1,35 juta orang.
Diskusi
Belum ada komentar.