Bagi Warga Maluku, Pattimura di Pecahan Rp 1.000 Bukan Wajah Asli

Sosok Kapitan Pattimura di pecahan uang Rp 1.000. (Foto: infoyunik.com)

Ada banyak cerita mengenai Thomas Matulesy atau yang biasa dikenal dengan nama Kapitan Pattimura. Pahlawan nasional dari Ambon ini pada tahun 1700-an mengangkat senjata untuk mengusir kolonial Belanda dari tanah Maluku.

Beralih dari cerita sejarah perjuangannya, ada satu yang masih jadi pertanyaan mengenai wajah asli Pattimura. Seperti kita tahu, di pecahan uang Rp 1.000 terpampang wajah Pattimura yang berkumis sambil memegang parang. Tapi bagi masyarakat Maluku sendiri, ternyata diyakini itu bukanlah wajah Pattimura.

Saat Afif Farhan, wartawan DetikTravel mengunjunginya Museum Siwalima di Jl Taman Makmur, Kecamatan Nisa Niwe, Kota Ambon pada Sabtu (12/12/2015) kemarin. Pemandu setempat, Thommy Papuling menyambut dengan ramah dan senang hati menceritakan sejarah Maluku, khususnya Ambon.

Patung Pattimura di Museum Siwalima, Ambon. (Foto: Instagram)

Saat ditanya tentang Pattimura, Thommy sedikit terkejut soal wajah Pattimura di uang Rp 1.000.

“Sebenarnya, data dan arsip yang dimiliki pemerintah Indonesia selama ini tentang Pattimura, khususnya bagaimana rupa dan wajahnya adalah peninggalan dari Kolonial Belanda,” jawabnya.

Thommy lanjut menjelaskan, kolonial Belanda menggambarkan wajah Pattimura yang begitu sadis dan menyeramkan karena dianggap sebagai penjahat dan pemberontak. Belanda seolah memberi pesan, Pattimura orang yang sangat berbahaya.

“Mereka menggambarkannya lewat fisik dan karakter seperti itu. Bagi kita sendiri, Pattimura adalah pahlawan dan soal wajah aslinya memang kita tidak tahu. Tidak ada yang pernah melukisnya,” papar Thommy.

Sejarah dibuat oleh mereka yang menang, maka selama 350 tahun Belanda menjajah Indonesia sampai tahun 1945, merekalah yang dalam jangka waktu itu yang memegang kendali. Hanya satu gambaran wajah Pattimura yang satu-satunya yang seperti itu yang kita tahu sampai sekarang.

“Tidak ada referensi lain mengenai Pattimura kecuali dari Belanda,” tegas Thommy.

Tapi ingat, jangan sekali-kali melupakan sejarah. Di Museum Siwalima inilah, traveler dapat mengenal Ambon dan Maluku lebih dalam. Sejarah tentang Pattimura pun, hanya secuil dari banyak cerita yang bisa kamu ketahui di sini.