Usai menunaikan shalat Isya, Senin (14/12), Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi melakukan kegiatan blusukan. Blusukan dilakukan di Karanglayung, Desa Cibinong, Purwakarta.
Dedi berangkat dari rumah dinasnya di Jalan Ahmad Yani sekitar pukul 20.00 WIB dengan menggunakan mobil dinas Toyota Fortuner. detikcom berkesempatan untuk ikut dalam rombongan.
“Kita akan melihat persiapan pembangunan jembatan yang akan dilakukan besok. Kan lagi ramai itu ada foto yang tersebar di detik. Jadi kita akan lihat,” kata Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi di rumah dinasnya di Jalan Ahmad Yani, Purwakarta, Senin (14/12/2015).
“Rencananya kita akan kunjungi Desa Cibinong dan di sana akan membagi-bagikan sembako. Saya sebenarnya sudah memberikan tawaran melalui kepala desa. Saya kemudian menawarkan relokasi. Tapi banyak yang tidak mau,” lanjutnya.
Perjalanan dari pusat kota ke Desa Cibinong memakan waktu satu jam dengan melewati jalanan yang berliku. Masuk hutan kemudian keluar hutan.
“Walau ini lewatin hutan terus juga ini kanan dan kiri ada kuburan, ada kerandanya. Namun jalanannya bagus. Rencananya saya akan suruh aspal halus jalanan ini. Inikan aspalnya masih kasar,” ucap Dedi.
Sesampainya di Desa Cibinong, tak ada warga yang menyambut kedatangan orang nomor satu di Purwakarta ini. Karena memang kunjungan ini tidak direncanakan.
Namun tiba-tiba ketika salah seorang warga keluar dari rumah, ia tampak terkejut ketika melihat Dedi melintasi rumahnya. “Pak Bupati, sampurasun!” sahut warga tersebut.
“Nanti kalian saya bagi sembako ya. Satu keluarga 1 ya. Sekampung 100 sembako,” sambung Dedi.
Dedi kemudian melanjutkan perjalanan ke Sungai Cilalawi. Sungai Cilalawi sedang ramai diperbincangkan karena ada warga Purwakarta yang hendak pergi ke sekolah harus melewati sungai dan dibantu oleh para Polwan.
“Sebetulnya itu dibesar-besarkan. Padahal mah ada jembatan,” tutur Dedi begitu tiba di jembatan kayu di Sungai Cilalawi.
Usai melakukan blusukan, Dedi memilih menginap di salah satu rumah warga di Kampung Garunggang, Desa Tajur Sindang, Kecamatan Sukatani, Purwakarta Senin (14/12) malam.
Menurut Dedi, alasannya menginap tak lain yaitu untuk menggugah masyarakat untuk turut serta membangun jembatan yang akan menghubungkan jalan desa dengan dengan daerah lain.
“Saya sengaja menginap, agar saya bisa melakukan langkah cepat dalam menggerakkan masyarakat untuk bersama-sama memulai pembangunan jembatan,” kata Dedi.
Rencananya, pembangunan jembatan bagi warga satu kampung dengan jumlah penduduk sekitar 200 warga itu akan dimulai pada Selasa pagi (15/12). dengan tahap awal yaitu melakukan pemasangan tiang pancang. “Pembangunan jembatannya kita mulai besok pagi,” ujar Dedi.
Kampung Garunggang, di Desa Tajur Sindang merupakan salah satu perkampungan yang terisolir, lantaran akses jalan ke wilayah itu terputus oleh aliran sungai Cilalawi. Selama ini, masyarakat di daerah itu kesulitan untuk berinteraksi maupun melakukan kegiatan sehari-hari lantaran belum tersedianya jembatan.
Bahkan para pelajar di salah satu sekolah madrasah ibtidaiyah (MI), terpaksa harus mengarungi derasnya air sungai saat musim hujan agar dapat bersekolah.
Ke depannya lanjut Dedi, ia mengharapkan seluruh pembangunan akses jalan dan jembatan bagi warga terisolir dapat selesai pada tahun 2016 mendatang. selain membangun jembatan dengan biaya mencapai Rp 1 miliar, pihaknya juga sebelumnya telah membangun sejumlah ruas jalan di 2 kecamatan yang semula terisolir oleh Danau Jatiluhur, yaitu Kecamatan Sukasari dan Tegal Waru.
“Kami targetkan seluruh pembangunan akses jalan ke wilayah terisolir selesai pada tahun depan,” ujar Dedi.
Diskusi
Belum ada komentar.