Untuk pertama kalinya, seorang tentara Israel keturunan Arab dilaporkan bergabung dengan militan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di Suriah.
“Ini merupakan pertama kalinya seorang tentara dari militer Israel bergabung dengan ISIS,” sebut badan keamanan domestik Israel, Shin Bet, dalam pernyataannya seperti dilansir AFP dan Detikcom, Senin (14/12/2015).
Disebutkan Shin Bet, bahwa tentara itu seorang muslim dan berhasil masuk ke wilayah Suriah melalui Turki, sekitar setahun lalu untuk kemudian bergabung dengan ISIS di sana.
Shin Bet tidak merilis identitas tentara yang bergabung ISIS ini. Namun disebutkan bahwa tentara itu berasal dari sebuah desa Arab di wilayah Galilee.
Disebutkan Shin Bet bahwa sekitar 35 warga Israel keturunan Arab diketahui telah bergabung ISIS. Dari jumlah tersebut, beberapa tewas dalam pertempuran di Suriah.
Pekan lalu, otoritas Israel mengadili lima warga keturunan Arab yang berasal dari kota Nazareth yang diduga terlibat ISIS. Sedangkan bulan lalu, otoritas Israel menangkap enam warga lainnya yang dicurigai hendak pergi ke Suriah untuk bergabung ISIS.
Warga Israel keturunan Arab merupakan warga Palestina dan keturunannya yang tetap tinggal di wilayah mereka setelah Israel berdiri pada tahun 1948 silam. Lebih dari 17 persen populasi Israel merupakan warga keturunan Arab.
Sementara itu, bergabung dengan militer merupakan kewajiban setiap warga negara Israel, termasuk keturunan Arab. Beberapa waktu lalu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan niat untuk melucuti kewarganegaraan setiap warganya yang terbukti bergabung dengan ISIS.
Pada Oktober 2015, beredar dua video yang berisikan seorang militan ISIS mengancam Israel dengan berbahasa Yahudi namun beraksen Arab. Berikut salah satu videonya.
Diskusi
Belum ada komentar.