
Sejumlah tenaga medis di RSIA Muhaya, Pangkal Pinang selfie saat operasi pasien. (Foto: Tribun Bangka)
Seorang tenaga medis perempuan dan rekan-rekannya, melakukan selfie di tengah proses operasi pasien. Peristiwa itu diduga dilakukan di Rumah Sakit Ibu & Anak Muhaya Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung.
Terang saja, foto yang diunggah di path langsung menuai kecaman. Hingga Selasa (15/12/2015), foto itu menyebar, kritik datang ke para tenaga medis ini. Semestinya mereka tak melakukan perbuatan selfie itu.
Dari foto yang dilihat di path, ada sekitar lima orang yang terdiri atas pria dan wanita yang tengah melakukan operasi. Hanya seorang saja yang terlihat serius melakukan operasi melihat ke pasien, sedang empat yang lain menatap kamera yang dipegang seorang tenaga medis perempuan.
Tak diketahui siapa identitas mereka, hanya saja disebutkan di keterangan mereka adalah tenaga medis di Provinsi Bangka Belitung. Tidak jelas juga apakah mereka dokter atau perawat yang ikut operasi.
Namun pastinya, perbuatan mereka selfie saat proses operasi tidak diperbolehkan. Bahkan Ketua Majelis Kode Etik Kedokteran, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prijo Sidipratomo mengecam perbuatan itu.
“Nggak boleh, ada beberapa yang kita tegur,” terang Prijo di Jakarta.
“Kalau main begitu nggak konsen dan ada pasien yang disebarluaskan nggak boleh. Kalau memang karena ketidaktahuannya teguran, tapi kalau ugal-ugalan kena skorsing,” tegas dia.
IDI menyebut tenaga medis tersebut tak memiliki etika.
“Aturan IDI jelas tapi dalam waktu mereka belajar etikanya tidak jelas,” kata Prijo
“Selama ini hanya dibacakan saja sumpah dokternya saja. Profesional continue dokter harus ada materi etika. Sejak 2012 kita keluarkan peraturan itu. Semua seminar, simposium di bawah IDI kalau mau keluar sertifikatnya harus memasukkan materi etik,” jelas Prijo lagi.
Diskusi
Belum ada komentar.