//
Anda membaca...
Sejarah dan Politik

Mengenal Muhamad Idrus yang Ingin Lawan Ahok di Pilgub DKI

Muhamad Idrus yang mencomot artis Inneke Koesherawati di Pilgub DKI

Muhamad Idrus yang mencomot artis Inneke Koesherawati di Pilgub DKI. (Foto: Facebook)

Eks caleg PKS Muhamad Idrus mempunyai mimpi besar mengalahkan untuk cagub incumbent Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Pilgub DKI 2017. Ia menggunakan strategi “curi start” menuju Pilgub DKI. Tim suksesnya menyandingkan Idrus dengan artis Inneke Koesherawati. Kini, kedua fotonya tersebar di sosial media.

Siapa sebenarnya sosok Idrus? Berikut profil singkatnya, seperti dilansir dari Detikcom

Muhammad Idrus adalah pemuda kelahiran Betawi, 28 Maret 1978. Idrus tinggal di Kalibaru Barat, Cilincing. Idrus menamatkan Sekolah Dasar di SDNi 07 di Kalibaru. Setamat SD, Idrus melanjutkan ke SMP Negeri 53 Jakarta dan selanjutnya SMA Negeri 13 Jakarta. Saat kuliah, Idrus memilih Fakultas Teknik Metalurgi, Universitas Indonesia, lulus tahun 2001.

Berdasarkan pengalaman bisnis yang jungkir-balik, Idrus mendirikan perusahaan Kinan Group yang bergerak di bidang pertukaran valuta asing, manufaktur serta pengembang perumahan dan pemukiman asri. Idrus juga jadi CEO di sejumlah perusahaan lain.

Idrus juga menjabat sebagai Sekretaris Umum APVA (Asosiasi Pedagang Valuta Asing) DKI Jakarta. Dia juga didaulat jadi Ketum APVA Indonesia untuk periode 2012-2015. Di organisasi, Idrus pernah menjabat Ketua HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) Jawa Barat dan Ketua Departemen Infrastruktur Laut dan Sungai di BPP HIPMI. Saat ini diamanahi sebagai Ketua Kompartemen Modal dan Investasi BPP HIPMI.

Bermodal pengalamannya itu dia kemudian maju sebagai caleg DPR RI dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan nomor urut 4 untuk daerah pemilihan DKI Jakarta 3 (Jakarta Barat dan Utara) pada tahun 2014 yang lalu. Namun upayanya gagal. Kini dia mencoba peruntungan dengan menantang Ahok di Pilgub 2017.

Idrus menilai setiap pemimpin ada masanya. “Soal gubernur yang menjabat hari ini saya nggak bisa bicara karena masing-masing manusia punya masanya dan bisa melakukan hal terbaik,” kata Idrus, Rabu (30/12/2015).

Namun Idrus punya sejumlah catatan mengenai kepemimpinan Ahok. “Jakarta jangan dibandingkan dengan Singapura. Bagaimanapun Singapura sebuah negara punya ciri sendiri dan Jakarta pun kita menginginkan sebuah Jakarta yang punya corak sendiri, upaya sendiri, model sendiri, nah ini harus kita bangun bersama,” kata Idrus.

“Artinya sebuah keputusan arah kebijakan bukan top down, harusnya ada dari dua sisi, apa yang kita lihat di masyarakat problemnya apa tentunya kita menjadi problem solver. Ini tantangan kita semua,” lanjutnya.

Lalu apakah upaya Idrus yang pernah gagal jadi caleg PKS ini bakal berhasil? Untuk menduduki kursi DKI 1 tentu saja Idrus harus melangkahi terlebih dahulu Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang dipastikan akan maju lagi di Pilgub DKI tahun 2017 mendatang. Langkah Idrus tidak bisa dibilang mudah.

Survei Cyrus Network yang dipublikasikan pada November 2015 lalu menunjukkan Ahok masih jadi kandidat cagub DKI terkuat. Ahok dianggap memiliki strong voters atau pendukung kuat yang sudah solid.

“Kalau kita lihat dari data, Ahok selalu mendapat sekitar 40 persen. Ini menunjukkan dukungan terhadap petahana semakin solid dan pemilih sudah masuk kategori strong voters,” kata Managing Director Cyrus Network Research and Consulting Eko Dafid Afianto dalam rilis survei di Horapa, Jalan Teuku Cik Ditiro, Menteng, Jakarta Selatan, Rabu (11/11/2015).

Ya meskipun Idrus bisa saja mengambil suara dari kontra-Ahok. “Di sisi lain, ada juga pembenci atau yang tidak suka Ahok dengan angka yang kurang lebih hampir sama. Ini yang kemudian diperebutkan pesaing-pesaing Ahok,” sambung Eko.

Survei ini dilaksanakan dalam rentang periode 27 Oktober 2015 hingga 1 November 2015. Survei dilaksanakan dengan melibatkan 1.000 responden yang tersebar di seluruh wilayah DKI Jakarta kecuali Kepulauan Seribu. Penarikan responden dilakukan dengan teknik multistage random sampling. Peluang kesalahan survei ini adalah kurang lebih 3,1 persen.

Tentu saja survei hanyalah alat ukur saja, mampukah Idrus membantah hasil survei yang hampir semuanya menempatkan Ahok bakal kembali menjabat jadi Gubernur DKI?

Diskusi

Belum ada komentar.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Gravatar
Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: