Kapolda NTT, Brigadir Jenderal Pol Endang Sunjaya dimutasi ke Jakarta yang terjadi beberapa hari pasca merebaknya kasus razia minuman keras milik anggota DPR, Herman Hery.
Brigjen Endang kini bertugas di Inspektorat Wilayah (Irwil) III Itwasum Mabes Polri. Kepala Bagian Penerangan Mabes Polri, Brigjen Agus Rianto pun menegaskan bahwa mutasi Brigjen Endang tidak ada kaitannya dengan kasus Herman Hery.
“Itu mutasi biasa, tidak ada kaitannya,” tepis Agus Rianto seperti diberitakan RMOL, Senin (4/1).
Agus menerangkan, hal serupa juga berlaku bagi beberapa kapolda lainnya di wilayah hukum Indonesia.
Kasus dugaan pengancaman kepada polisi ini bermula dari telepon seseorang yang mengaku anggota DPR kepada anggota reserse narkoba Polda NTT AKBP Albert Neno. AKBP Albert mengaku dimaki dan diancam karena melakukan razia miras. Albert kemudian melapor ke Polda NTT.
Baca juga: AKBP Albert Neno Polisikan Anggota DPR F-PDIP, Herman Hery
Albert melaporkan anggota Komisi III DPR dari Fraksi PDIP Herman Hery. Si penelepon memang mengaku sebagai Herman Hery.
“Operasi pekat dari tanggal 6 sampai 20 Desember, tidak ada orang yang mengancam dan menyinggung selain Herman Hery anggota DPR terhormat itu,” kata Albert saat dihubungi Selasa (29/12) lalu.
Herman membantah kalau yang di ujung telepon adalah dirinya. Dia menyebut stafnya bernama Ronny yang memakai HP-nya dan menelepon Albert.
Herman mengaku mendapat aduan dari masyarakat soal razia miras tersebut lalu menggunakan kewenangannya sebagai anggota Komisi III DPR memanggil Albert. Lalu dia menyuruh Ronny menelepon Albert. Soal materi pembicaraan Ronny dan Albert, Herman tak tahu menahu.
“Ada tiga saksi waktu saya menyuruh Ronny, yaitu Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kupang, kolega saya, dengan dua stafnya. Mereka ada satu meja dengan saya dan menyaksikan saya menyuruh Ronny menelepon Albert Neno, ‘Ronny, kamu hubungi Albert Neno’,” jelas Herman, Selasa (29/12).
Baca juga: Profil Herman Hery, Anggota DPR yang Ancam dan Maki AKBP Albert
“Sebagai anggota DPR yang merasa kehormatannya terganggu akibat saudara Albert Neno menyebarkan informasi yang tidak betul. Saya akan mengambil langkah-langkah, saya akan mengambil langkah hukum,” imbuhnya.
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti juga sudah bicara soal kasus ini. Badrodin meminta Albert tak takut. “Masak polisi diancam, polisi takut. Polisi itu melaksanakan tugasnya, kalau merasa benar, polisi melaksanakan tugasnya enggak usah takut,” kata Badrodin di Mabes Polri Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (29/12) lalu.
Kasus pun bergulir di Polda NTT. Kabid Humas Polda NTT AKBP Yules Abbast memastikan kasus tersebut berjalan.
“Untuk sementara penyidik Polda NTT sedang mempelajari kasusnya,” kata AKBP Yules Abbast seperti diberitakan detikcom, Selasa (29/12).
Kini, Kapolda NTT Brigjen Endang Sunjaya diganti. Endang digantikan oleh Brigjen Widiyo Sunaryo yang sebelumnya bertugas di Div Hubinter Mabes Polri. Brigjen Endang Sunjaya dipromosikan menjadi Irwil III Itwasum.
Setelah Kapolda berganti, bagaimana masa depan kasus ini?
Diskusi
Belum ada komentar.