Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengusulkan ke Presiden Jokowi atau pemerintah pusat, agar Jembatan Suramadu (Surabaya-Madura) dibebaskan dari tarif tol. Ia beralasan dengan tidak dikenakan biaya, diharapkan dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat di Pulau Madura.
“Suratnya (permintaan bebas tarif semua kendaraan) sudah saya kirim ke Presiden,” kata Soekarwo kepada wartawan di Gedung Negara Grahadi, Jalan Gubernur Suryo Surabaya, Selasa (5/1/2016).
Gubernur Jatim yang biasa disapa Pakde Karwo menerangkan, selama ini perekonomian di Madura terhambat karena Jembatan Suramadu dikenakan tarif.
Dengan meminta pembebasan tarif untuk semua kendaraan yang melintas di Jembatan Suramadu, diharapkan dapat menata perekonomian di pulau ‘garam’ Madura.
“Kalau semua kendaraan digratiskan, maka efek ekonominya dapat dirasakan di semua sektor ekonomi, distribusi barang juga semakin lancar,” terangnya sambil memberikan contoh, masyarakat dari luar Madura yang ingin menikmati kuliner bebek yang terkenal di Bangkalan, merogoh kocek lebih besar lagi.
Satu porsi bebek yang seharusnya sekitar Rp 20 ribu, maka bisa mengeluarkan ongkos termasuk tambahan tarif tol menjadi Rp 100 ribu. Untuk kendaraan mobil pribadi, tarif tol Rp 30 ribu sekali berangkat.
Pendanaan pembangunan Jembatan Suramadu diantaranya mendapatkan pinjaman dari China. Disinggung mengenai dana pinjaman tersebut, Soekarwo menyerahkan sepenuhnya ke pemerintah pusat.
“Itu wewenang pemerintah pusat, biar pemerintah pusat yang menyelesaikannya,” tandasnya sambil menambahkan, masalah teknis tersebut dapat diatasi oleh pemerintah pusat.
Diskusi
Belum ada komentar.