Endro Purnomo (31) yang nekat menggorok lehernya sendiri di tengah Jalan Pedurungan Tengah V-A Semarang ternyata karyawan magang di RSUD Kota Semarang. Diduga kuat ia nekat melakukan aksinya karena masalah pekerjaan.
Dari informasi yang dilansir detikcom, warga Dukuh Grogol RT04 RW04, Bakalankrapyak, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus itu masih berada di tempat kerjanya sebelum pukul 09.00 WIB.
“Dia sempat mukul penjaga di tempat kerjanya, terus ke sini,” kata salah satu sumber di lokasi kejadian, Selasa (5/1/2016).
Informasi lainnya menyebutkan sebelum ke lokasi, sempat terdengar kabar soal pemutusan hubungan kerja, namun korban emosi kemudian memukul salah satu orang kemudian pergi. Saat itu korban sudah membawa pisau yang digunakannya untuk menggorok leher sendiri.
Wakil Direktur Umum dan Keuangan RSUD kota Semarang, Sutrisno mengatakan, pria yang sehari-hari bekerja di bagian Sistem Informasi Manajemen (SIM) itu dikumpulkan bersama karyawan lain pagi tadi bukan untuk pemutusan hubungan kontrak kerja. Pihaknya juga justru akan membahas surat pengunduran diri yang diajukan oleh korban.
“Kita itu justru ‘nggondeli’ (agar tidak keluar kerja),” kata Sutrisno.
Kabar soal pemutusan kontrak kerja itu memang sempat didengarnya, namun Surisno dengan tegas membantah karena untuk memutuskan kontrak kerja, harus ada rapat direksi, sedangkan hari ini tidak ada rapat.
“Hari ini tidak ada rapat. Ini musibah. Kami serahkan penanganannya kepada polisi,” tandas Sutrisno.
Diberitakan sebelumnya, menurut saksi di lokasi kejadian, Endro berhenti dan turun dari motor kemudian berbincang lewat telepon seluler. Tidak lama setelahnya, ia emosi dan membanting helm. Seketika itu juga pisau kecil yang dibawa langsung digorokkan ke lehernya sendiri.
Baca juga: Pria Gorok Lehernya Sendiri di Tengah Jalan di Semarang
Warga yang melihat langsung berteriak dan menarik perhatian warga lain. Tapi tidak ada yang berani mendekat sampai Endro lemas dan tidak berkutik. Petugas Polsek Pedurungan langsung datang ke lokasi dan membawa ke RS Bhayangkara, namun sayangnya nyawa korban tidak tertolong.
“Saya dengar teriak-teriak, saya keluar sama anak saya. Dia (korban) sudah geluntungan, pisau di leher,” kata saksi lainnya Said, warga Pedurungan Tengah V-A.
Diskusi
Belum ada komentar.