Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti yakin bila Wayan Mirna Salihin (27) meninggal bukan karena keracunan kopi. Krishna mendapat informasi mengenai kesehatan almarhumah.
“Kemungkinan besar kami sudah dengar masukan, yang bersangkutan ada riwayat kesehatan,” tambah Krishna, Jumat (8/1/2016).
Krishna meminta semua pihak agar tidak sembarang berspekulasi dan main tuduh di media sosial. Pihak kepolisian masih melakukan penanganan. Tudingan itu bisa menjadi fitnah dan pidana karena melanggar UU ITE.
“Gini loh, orang mati bisa disebabkan apa saja, polisi nggak boleh bilang katanya, kan ada yang bilang katanya karena keracunan, hati-hati loh orang yang meng-update di media sosial yang mengatakan dikasih racun tikus, saya baca, hati-hati bicara dan asal update,” jelas Dirkrimum Polda Metro Kombes Krishna Murti dalam keterangannya, Jumat (8/1/2016).
“Lebih baik dia lapor polisi supaya tidak muncul pelanggaran ITE. Mana bisa cafe ngasih racun tikus, kalau nggak mati semua,” tegas Krishna.
Polda Metro Jaya juga melakukan pengecekan ke Polsek Tanah Abang. Krishna yakin korban meninggal bukan karena keracunan.
Pihak kepolisian kini masih melakukan penanganan. Polisi masih menunggu uji Labfor hasil pemeriksaan cairan dari lambung korban dan juga sampel es kopi Vietnam.
Baca juga: Dokter Klinik Mal GI: Mirna Salihin Tak Ada Tanda Keracunan
“Saya saja kalau minum kopi yang keras lambung saya naik, saya juga muntah kalau kopi keras. Biar itu ditangani Polsek dan berjenjang ke Jakpus, kalau perlu back up kami back up,” tutup dia.
Diskusi
Belum ada komentar.