Di usia 27 tahun, Debby Novita Andriani terpilih sebagai Lurah Tanjung Barat, Jakarta Selatan. Ia dilantik oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di halaman Balai Kota, Jumat (8/1) bersama 1.042 pejabat lainnya.
Sebelum menjadi Lurah Tanjung Barat, Debby pada tahun 2009 menjadi staf pemerintahan di Kelurahan Lenteng Agung, Kasi Sarana dan Prasana di Kelurahan Karet tahun 2011, Kasi Perekonomian Kelurahan Lenteng Agung pada tahun 2012.
Selanjutnya pada tahun 2013, Debby menjadi Sekretaris Kelurahan Pengadegan dan menjadi Sekretaris Kelurahan Lenteng Agung pada awal tahun 2015.
Perempuan kelahiran Jakarta, 14 November 1988 tersebut mengaku tidak pernah bercita-cita menjadi PNS DKI. Apalagi menjadi lurah.
“Ikutin nasib saja. Saya masuk STPDN memang ingin membanggakan orang tua saya karena orang tua saya juga pegawai negeri. Jadi saya berusaha cari sekolah yang gratis dan tidak menyusahkan orang tua, masuk STPDN,” kata Debby dengan sorot mata menerawang.
Berbekal niatan mulia itu, Debby pun belajar dengan sungguh-sungguh semasa duduk di bangku pendidikan. Hingga akhirnya lulus dan mengikuti jejak sang Ibu yang juga merupakan seorang pegawai negeri di Pemprov DKI.
Jika boleh bermimpi, dia menyebut dirinya ingin menjadi Gubernur DKI Jakarta. Meski terkesan muluk, namun perempuan yang memiliki satu anak ini pun mengatakan tidak ada salahnya mempunyai mimpi setinggi langit.
“Cita-cita itu harus setinggi langit, kalau saya jadi gubernur enggak masalah kan? Hehe kan cita-cita. (Jadi gubernur) Di mana pun itu karena saya tidak mau menentukan, biar Allah yang tentukan,” jelasnya bijak.
Sebagai perempuan asli Betawi, dia menilai ada beberapa perubahan Kota Jakarta selama di bawah kepemimpinan Gubernur Ahok. Salah satunya kawasan sekitar normalisasi Sungai Ciliwung yang mulai tertib.
“Bagus, sekarang banyak perubahan di Jakarta. Di bantaran kali juga mulai bisa ditertibkan yang masalah menahun,” terang Debby.
Ia berjanji bakal bekerja dengan sabaik-baiknya. Di usianya yang terbilang masih muda, Debby ingin bisa mencari pengalam sebanyak-banyaknya untuk bekal di masa depan.
“Kalau kita biasa kerja yang seperti itu sudah biasa. Jangan dijadikan beban, dijadikan sesuatu hal yang memberatkan. siapa pun pemimpinnya,” pungkasnya sambil tersenyum.
Debby memang belum memetakan kondisi wilayahnya. Namun dirinya akan bekerja menjalanka Program 5 Tertib yang diinstruksikan Ahok. Kelima tertib itu yakni tertib hunian, tertib berlalu lintas, tertib pedagang kaki lima (PKL), tertib demo dan tertib buang sampah.
Tapi untuk menciptakan 5 tertib ini Debby butuh bantuan banyak pihak. Masyarakat dan unsur terkait seperti Satpol PP memegang peranan penting membuat kondisi wilayah yang aman dan nyaman.
“Lurah tidak bisa kerja sendiri tanpa sinergi positif dari seluruh unsur, dari warga dan yang lain. Jadi kita nggak kerja sendirian,” imbuhnya.
Diskusi
Belum ada komentar.