//
Anda membaca...
Hukum dan Peristiwa

Peringati Hari Suci Siwaratri, Sekolah di Bali Libur Fakultatif

Pejabat pemprov Bali bersembahyang Siwaratri di Pura Besakih, Karangasem

Pejabat pemprov Bali bersembahyang Siwaratri di Pura Besakih, Karangasem. (Foto: Tribun Bali)

Untuk memperingati upacara keagamaan Hindu, Hari Suci Siwaratri yang diperingati pada 8-9 Januari 2016, maka semua sekolah dan instansi pemerintah libur secara fakultatif.

Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia Provinsi Bali, Prof I Gusti Ngurah Sudiana menyebut, untuk memperingati hari suci ini, maka Gubernur Bali memberi keringanan bagi para pegawai pemerintah untuk merayakan.

“Gubernur Bali Made Mangku Pastika memberikan dispensasi kepada karyawan-karyawati instansi pemerintah dan sekolah sesuai kesepakatan bersama di Pulau Dewata,” kata Gusti Ngurah Sudiana di Denpasar, Jumat (8/1/2016) sepeti dikutip Antaranews.com.

Sudiana mengatakan bahwa seluruh instansi pemerintah dan juga sekolah di Bali sedang libur selama dua hari untuk memperingati Siwaratri. Namun untuk instansi pelayanan publik, seperti rumah sakit, Dinas Pemadam Kebakaran, dan instansi vital lainnya tidak diliburkan, hanya saja mengatur ulang jadwal supaya tetap dapat merayakan Siwaratri.

Hari Raya Siwaratri sendiri diperingati tiap 420 hari sekali dengan perayaannya berlangsung disetiap pura yang ada di desa pekraman di Bali. Seluruh warga Bali mulai anak-anak sampai warga dewasa mengenakan pakaian adat Bali dengan dominasi warna putih untuk melakukan serangkaian upacara adat.

Umat Hindu dalam melakukan rangkaian kegiatan ritual tersebut melakukan jagra, yakni puasa tidur, makan, dan minum selama 36 jam, selama 8-9 Januari 2016 yang mengandung makna mendalam, memburu kebaikan, penyadaran diri, dan berintrospeksi diri.

“Tiga tahapan utama yang harus dilaksanakan yang meliputi jagra (kesadaran), mona (tidak bicara), dan puasa (tak makan-minum),” terang Sudiana. Ia juga mengatakan, perayaan ini sebaiknya bukan hanya sebatas memperinati, melainkan dimaknai sebagai momen untuk instropeksi diri supaya bisa menjadi diri yang lebih baik.

“Siwaratri hendaknya dimaknai sebagai jagra atau melek dengan kehidupan di masa mendatang, menuju masyarakat Bali yang mapan secara ekonomi dan spiritual,” terang Sudiana.

Diskusi

Belum ada komentar.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Gravatar
Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: