Komedian Budi Anduk yang telah meninggal dunia karena menderita sakit paru-paru, dikenal sebagai sosok yang keras kepala jika menyangkut rumah sakit dan dokter. Ia disebut lebih menginginkan pengobatan secara alternatif.
Budi sempat dibawa ke RS Harum di Pondok Gede. Namun akhirnya Budi Anduk diarahkan ke rumah sakit yang khusus untuk menangani kanker yaitu RS Dharmais.
Sang istri, Neneng Nurhayati mengaku sang suami yang bernama asli Budi Prihatin itu sangat sulit ketika diminta menemui dokter untuk memeriksakan penyakitnya.
“Saya sampai nangis-nangis bujuk dia (Budi) ke RS, tapi dia selalu bilang, ‘Badan saya sehat’. Padahal yang kita liat tuh beda. Badan dia bengkak, tapi dia selalu bilang sehat, bakal sembuh sama Allah. Dia susah diajak ke RS. Dia dari dulu tiap sakit nggak mau bikin orang repot,” ujar Neneng di kediamannya di kawasan Jatiwaringin, Bekasi, Senin (11/1) malam, seperti diberitakan merdeka.com.
Tak main-main, Budi bahkan selalu mengancam mereka yang memaksanya untuk pergi ke RS. Namun karena kondisinya semakin parah, maka sebuah kebohongan pun harus dilakukan untuk mengelabuinya.
“Kadang kalau kita paksa ke RS nanti katanya kita dimusuhin jadi teman. Ya sudah kita nangis di luaran saja. Teman-teman sudah memaksa sampai Mas Parto bawakan ambulans hari Kamis malam dan prosesnya kita bohongi Budi,” ujar Wawan, manajer Budi di lokasi serupa.
“Kita bohongi Mas Budi kalau kita mau bawa ke RS yang dekat cuma untuk diinfus supaya bisa makan, ada asupan gizi, terus dia mau. Dengan susah payah kita bawa, tapi RS persahabatan enggak lengkap alatnya, terus balik lagi deh ke RS Dharmais, RS saat awal merawat dia,” sambung Neneng.
Namun Budi justru tidak ingin membuat orang-orang sekitarnya khawatir, Budi selalu bilang jika dirinya baik-baik saja. Namun hal itu juga yang akhirnya membuat penyakitnya makin parah dan akhirnya tak bisa lagi disembuhkan.
“Di RS Dharmais memang udah memvonis tumor paru parunya stadium satu. Karena Budi takut dikemo, dia bertahan di rumah. Dia bilang nggak merasa sakit. Padahal dia sering ngerasa ngilu, tapi katanya, ‘Ah biasa aja’,” jelasnya Neneng.
Sahabt Budi, Parto Patrio mengaku dia sudah tahu kalau Budi sakit sejak lebaran lalu. Sejak saat itu, dia heran kenapa almarhum Budi selalu menolak untuk dibawa ke rumah sakit. Padahal Parto sudah berniat untuk membantu dengan membawakan ambulans.
“Hari Rabu si Wawan, manajer Budi hubungi saya katanya kondisi dia parah. Saya tanya kenapa nggak dibawa ke RS, ternyata Budi nggak mau. Rabu malam bersama kawan-kawan yang lain inisiatif bawa ambulans ke rumah dia,” ujar Parto saat ditemui RS Dharmais, Jakarta Barat, Senin (11/1).
“Saya meminta kepada Budi agar mau dibawa ke rumah sakit. Dia bilang: ‘Terima kasih nggak usah nanti biar sembuh sendiri.’ Saya sudah siapin ambulans biar dia nggak enak tapi nggak mau. Jadi kami pulang,” kata Parto melanjutkan ceritanya.
Parto pun pernah bertanya apakah dia tak ke rumah sakit karena kesulitan biaya. Tapi saat itu Budi menjawab bukan. Parto pun menawarkan untuk membayar biaya rumah sakit, tetapi lagi-lagi almarhum menolak.
Parto juga mengaku tak tahu apakah Budi mencoba pengobatan alternatif. “Wallahu’alam, hanya dia yang tahu. Dia bilang: ‘Udahlah tenang nanti juga sembuh’,” kata bintang OVJ ini.
Diskusi
Belum ada komentar.