Nasib naas dialami oleh seorang bocah kelas 4 SD berinisial T (12 tahun). Ia babak belur dipukuli oknum marinir TNI AL di Kompleks TNI di Cilandak Jakarta Selatan pada Minggu (9/1) lalu karena dituduh mencuri burung.
“Saya dikabari oleh salah satu teman anak saya kalau anak saya dipukul di kompleks TNI,” kata ayah T, Purwanto, di Jakarta, Selasa (12/1/2016), seperti diberitakan Kompas.com.
Setelah itu, Purwanto masuk dan sempat ditanya tentang identitasnya. Purwanto menjawab bahwa ia ingin bertemu T. “Ini kamu siapa lagi? Kamu masuk tanpa izin. Ini daerah tertutup,” kata Purwanto menirukan ucapan oknum anggota TNI AL.
Bahkan, ia juga sempat ditendang dua kali dan disabet oleh oknum TNI AL. Setelah itu, ia dibawa ke tempat T. “Saya saksikan sendiri kalau anak saya itu dalam posisi telanjang badan dan diikat,” kata Purwanto.
Purwanto juga menyayangkan lantaran oknum TNI tersebut menginterogasi T dengan cara yang parah. Pasalnya, ia melihat kondisi anaknya cukup parah. “Aduh, saya lihat kok anak saya begini,” kata Purwanto.
Ia melanjutkan, T dituduh mencuri burung oleh oknum TNI AL. Setelah kedatangan Purwanto, ia akhirnya dapat membawa pulang T. “Saya cuma dibilang suruh didik anaknya dengan baik dan dikasih obat-obatan saja,” kata Purwanto.
Hingga kini, T masih dirawat di Rumah Sakit Prikasih, Pondok Labu. Ia mengalami luka penganiayaan di punggung dan kepala.
Sementara itu, TNI AL membenarkan kabar ini. Kasus ini sekarang sudah ditangani.
“Kejadiannya benar. Itu bukan Denjaka, itu marinir,” kata Kadispen TNI AL Kolonel Suhardi kepada detikcom, Selasa (12/1/2016).
“Sekarang sedang ditanagani Lantamal III-Jakarta,” tambahnya.
Sebelumnya, salah satu guru korban bernama Andi belum mengetahui pasti peristiwa yang terjadi pada saat kejadian. Namun orangtua korban menuturkan bahwa saat itu korban yang sedang bermain layangan bersama beberapa orang teman-temannya tiba-tiba dihampiri oleh beberapa orang anggota TNI dan menuduh mereka mencuri burung.
“Orangtuanya cerita, anak ini dituduh mencuri burung, padahal sedang bermain layangan dengan teman-temannya yang lain. Setelah itu dia dipukuli, kita enggak tahu (dipukuli) berapa orang, tapi dari luka yang disebabkan itu, kemungkinan anggotanya lebih dari satu,” jelas Andi, Selasa (12/1/2016), seperti diberitakan Detikcom.
Korban sendiri saat ini masih bersekolah di sebuah sekolah dasar di kawasan Ciganjur. Menurut Andi, korban bukanlah warga Cilandak.
“Korban tinggal di kawasan lain, namun orangtuanya memang bekerja di deket tempat kejadian,” terang Andi.
Malam ini, Menteri PPPA Yohana Yembise menjenguk bocah ini di RS Prikasih, Pondok Labu, Jakarta Selatan. Yohana ingin mengecek kabar yang sebelumnya simpang siur.
Yohana menuturkan bahwa bocah itu dalam kondisi yang belum stabil sehingga belum bisa berbicara rinci tentang kejadian yang ia alami.
“Iya, anak itu antara sadar dan kaget, jadi apakah betul pembicaraannya betul atau tidak akan kita kaji terus,” kata Yohana kepada awak media di RS Prikasih, Pondok Labu, Jakarta Selatan, Selasa (12/1/2016).
Yohana menuturkan bahwa kedatangannya adalah sebagai bentuk bagaimana dia menjalankan tugas. Dia melihat memang ada bekas penganiayaan di tubuh bocah berusia 12 tahun tersebut.
“Kondisinya memang ada tanda tanda penganiayaan, namun saya belum bisa pastikan karena apa. Saya harus kaji lagi dengan tim saya,” ujarnya.
Keluarga bocah tersebut sempat bercerita tentang bagaimana peristiwa penganiayaan terjadi. Namun, Yohana masih menunggu kepastian cerita itu sambil menunggu keterangan dokter.
“Tadinya saya mau ketemu dokternya menanyakan perkembangan kesehatan anak itu, tapi dokternya tidak ada. Adanya besok pagi, jadi besok staf saya akan datang besok pagi untuk memantau kembali,” jelas Yohana.
Yohana memastikan bahwa negara hadir di kejadian seperti ini dan kementeriannya akan terus mendampingi. Apabila laporan ini diminta oleh presiden, maka dia siap menghadap.
“Itu tugas saya, jadi apabila ada kasus yang berhubungan dengan anak, sebagai perwakilan negara saya akan datang. Kalau ditanya presiden, pasti akan saya laporkan,” tegasnya.
Diskusi
Belum ada komentar.