//
Anda membaca...
Sejarah dan Politik

Survei SMRC: Elektabilitas Jokowi Jauh Meninggalkan Prabowo

Jokowi dan Prabowo saat debat Pilpres 2014

Jokowi dan Prabowo saat debat Pilpres 2014. (Foto: RMOL)

Survei yang digelar Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menyatakan elektabilitas Jokowi masih tertinggi dibandingkan tokoh lainnya. Direktur Eksekutif SMRC Djayadi Hanan mengatakan, sebanyak 21,4 persen responden memilih Jokowi sebagai presiden jika kembali pilpres dilakukan saat ini.

“Ternyata, belum ada alternatif atas kepemimpinan Jokowi. Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Presiden masih tinggi,” ujar Djayadi di Kantor SMRC, Selasa (12/1/2016).

Berdasarkan survei SMRC, nama Jokowi masih “ditempel” Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, rivalnya dalam Pilpres 2014.

Responden yang memilih Prabowo sebagai presiden sebanyak 11,8 persen. Sementara itu, di tempat ketiga, ada Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono dengan elektabilitas 3,2 persen.

Selebihnya, ada sejumlah nama, seperti Harry Tanoesoedibjo, Aburizal Bakrie, Ridwan Kamil, dan beberapa nama lainnya.

Djayadi mengatakan, rupanya masyarakat belum bisa lepas dari pertarungan Pilpres 2014 saat Jokowi dan Prabowo “berduel”.

“Tetapi, jarak pendukung Jokowi dan Prabowo ini membesar. Artinya, yang mendukung Presiden sekarang lebih banyak dibanding 2014,” kata Djayadi.

Dalam kesempatan tersebut, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan bahwa Jokowi masih berpeluang besar untuk menang pada Pilpres 2019.

“Sepanjang lawannya masih elite lama, Jokowi masih ‘ongkang-ongkang kaki’ di 2019,” kata Burhanuddin.

Djayadi Hanan juga mengatakan, sebesar 48,7 persen responden mengaku cukup puas dengan pencapaian Jokowi selama satu tahun pemerintahannya.

“Di akhir tahun 2015, yang menyatakan puas di kisaran 53 persen. Dibandingkan enam bulan lalu, ada kenaikan signifikan,” kata Djayadi.

Sementara responden yang menilai kurang puas sebesar 40,3 persen, sangat puas sebesar 4,2 persen, tidak puas sama sekali 4 persen, dan tidak menjawab 2,7 persen. Masyarakat juga cukup yakin Jokowi mampu memimpin Indonesia hingga akhir jabatannya tahun 2019.

Djayadi mengatakan, sebanyak 56 persen responden optimistis Jokowi depan memimpin Indonesia lebih baik ke depan. “Dengan tingkat keyakinan tinggi maka presiden diberi modal oleh masyarakat untuk tampil lebih presidensial,” kata Djayadi.

Sementara untuk kinerja kabinet kerja, sebanyak 48 persen responden mengaku cukup puas.

Adapun 34,6 persen responden menyatakan kurang puas, 2,6 persen sangat puas, 2,5 persen tidak puas sama sekali, dan sisanya tidak menjawab.

Djayadi mengatakan, persentase tingkat ketidakpuasan masyarakat terhadap kabinet kerja lumayan tinggi. “Jadi kalau misalnya presiden merasa perlu ganti menteri yang tidak perform, maka dia akan dapat dukungan masyarakat. Berdasarkan survei, presiden tidak usah ragu-ragu,” kata Djayadi.

Survei SMRC dilakukan pada Desember 2015. Responden sebanyak 1.220 orang dipilih secara random dari seluruh warga Indonesia berusia di atas 17 tahun. Sementara itu, margin of error dari survei ini sebesar 3,2 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Diskusi

Belum ada komentar.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Gravatar
Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: