//
Anda membaca...
Hukum dan Peristiwa

Profil Kompol Teuku Arsya Khadafi, Polisi Ganteng di Bom Thamrin

Kompol Teuku Arsya Khadafi

Kompol Teuku Arsya Khadafi. (Foto: Facebook)

Kanit IV Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Kompol Teuku Arsya Khadafi kini ramai diperbincangkan di sosial media saat aksinya bersama aparat kepolisian lain melumpuhkan teroris di Kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, Kamis (14/1).

Melalui tagar #KamiNaksir, perbincangan seputar polisi ganteng mencuat setelah sebuah foto muncul di jejaring sosial menampilkan sosok polisi yang dianggap memiliki rupa ganteng dan penampilan stylish. Foto ini pun muncul di jejaring sosial sebagai meme dan dikaitkan dengan sosok Rino Soedarjo.

Namun para netizen ramai mengklarifikasi bahwa sosok polisi ganteng tersebut bukan Rino Soedarjo melainkan Kompol Teuku Arsya Khadafi. Siapakah sebenarnya sosok polisi ganteng ini?

Dilansir dari Warta Kota, Arsya masuk Akademi Kepolisian tahun 2000 lewat Polda Metro Jaya dan lulus tahun 2003. Ia pernah bercerita bahwa dia menembus Akademi Kepolisian dalam sekali percobaan.

Tahun 2000 usai lulus SMA, dia mendaftar Akademi Kepolisian dan lekas diterima. Makanya saat itu, ia membatalkan masuk beberapa perguruan tinggi yang telah menerimanya.

Di Polda Metro Jaya, Arsya kini menjabat Kepala Unit 3 Subdit Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya. Sebelumnya Dia menjabat Kepala Unit 2 Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

Di kalangan wartawan Polda Metro Jaya, sosok Arsya cukup dikenal. Dia kerap berhubungan dengan wartawan dan cukup banyak muncul di media. Arsya kerap ikut dalam pengungkapan-pengungkapan kasus besar di Polda Metro Jaya.

Salah satu kasus besar terakhir yang ditanganinya bersama Subdit Resmob adalah pembunuhan anak kecil asal Bendhil, Jakarta Pusat yang mayatnya dibuang di hutan Perhutani Jasinga, Kabupaten Bogor.

Saat ini, Arsya diketahui sudah berkeluarga dan telah memiliki anak.

Lalu apa tanggapan Arsya saat namanya diperbincangkan sebagai polisi ganteng?

“Polisi yang ganteng dan gagah itu banyak sekali. Jadi saya ini sebenarnya biasa saja. Semestinya yang ditonjolkan adalah kekuatan tim kami,” jelas Arsya, Jumat.

Sebenarnya, pemberitaan soal perwira menengah Polri ini ramai saat ia bersama koleganya, Komisaris Budi Hermanto. disebut menjadi korban pengeroyokan oleh anggota TNI Angkatan Laut saat sedang melakukan razia di tempat dugem Bengkel Cafe, SCBD, Jakarta Selatan, Sabtu (7/2/2015) dini hari.

Akibatnya, Arsya mengalami luka cukup parah dan dirawat di Rumah Sakit Siloam, Semanggi, Jakarta Pusat. Sedangkan, Budi mengalami luka lebam dan memar di wajah. Tidak diketahui, kelaanjutan kasus ini, apakah berakhir damai atau tidak.

Diskusi

Belum ada komentar.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Gravatar
Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: