Polda Metro Jaya menyatakan mendapat laporan yang menyebutkan ada 1 orang warga Bekasi yang menjadi korban ledakan dan serangan bom Thamrin sehingga jumlah total korban mencapai 34 orang.
“Ada tambahan korban yang melaporkan diri atas Ahmad Sofyan dari Bekasi. Yang mana datang ke sini verifikasi dan periksa kami mencocokkan dan ternyata memang betul Ahmad Sofyan ada di TKP terkena serpihan bom di telinga di Starbucks,” kata Kabid Dokkes Polda Metro Jaya, Kombes Musyafak di Polda Metro Jaya, Minggu (17/1/2016), seperti diberitakan Detikcom.
Dia mengatakan saat itu Ahmad Sofyan sedang jalan untuk mengantar ke daerah yang dekat dengan Sarinah, Jakarta Pusat. Namun, saat kejadian bom meledak, Sofyan tak terlalu merasakan luka dalam di telinganya. Dirasakan luka ini, begitu sampai di rumahnya.
“Ada jadi 34 orang. Tapi yang bersangkutan awalnya tidak merasakan. Kemudian korban berobat ke rumah sakit Mitra Keluarga untuk rawat jalan,” tutur Musyafak.
Kemudian, dia menambahkan untuk korban yang sudah pulang dari RSPAD Gatot Subroto adalah Budi Rahmat. Lalu, atas nama Johanes yang merupakan warga negara asing (WNA) asal Belanda dibawa ke salah satu rumah sakit di Singapura. Permintaan ke rumah sakit di Singapura ini atas keinginan pihak keluarga dan kedutaan besar Belanda.
“Itu atas permintaan keluarga dan kedutaan untuk bisa dirujuk ke rumah sakit yang ada di Singapura. Karena kondisi sudah stabil, pihak RSPAD mengizinkan,” tutur Musyafak.
Dia pun merincikan jumlah korban yang mencapai 34 termasuk 8 meninggal. Data terbaru yang meninggal adalah office boy Bangkok Bank Rais Karna. Sementara, jumlah korban luka mencapai 26 dan masih dirawat intensif di rumah sakit.
“Saya sampaikan korban semua 34, meninggal delapan termasuk korban bernama Rais Karna. Kemudian hidup 26 jumlahnya masih dirawat, sudah pulang jumlah sepuluh. Kemudian tujuh orang yang meninggal postmortem,” sebutnya.
Dengan meninggalnya Rais Karna, jumlah korban yang tewas mencapai 8 orang. Delapan orang tersebut yaitu empat korban dari warga adalah Rico Hermawan (20), Sugito (43), Amer Ovali Taher (46), dan Rais Karna (37).
Kemudian, empat orang yang tewas diduga pelaku adalah Dian Joni Kurniadi (25), M. Ali (40), Afif/Sunakin, dan Ahmad Muhazan bin Saron.
Diskusi
Belum ada komentar.