Muhammad Bahrun Naim yang disinyalir menjadi otak teror di MH Thamrin, Jakarta, kini tengah mencari ‘panggung’ untuk mendapatkan pengakuan dan menjadi pimpinan ISIS di kawasan Asia Tenggara.
Pengamat intelijen dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi menyebut nama Aman Abdurrahman dan Bahrun Naim saat ini tengah ‘berkompetisi’ untuk menjadi pimpinan ISIS di Asia Tenggara. Mereka juga bersaing dengan beberapa nama dari kelompok teroris yang ada di Filipina dan kawasan Asia Tenggara lainnya.
“Tidak hanya Aman Abdurrahamn yang bersaing, tapi juga kelompok sejenis yang bersaing di Filipna selatan dan memproklamirkan cabang ISIS di Asia Tenggara. Ada beberapa nama yang mengincar posisi itu,” ujar Khairul, Kamis (17/1/2016), seperti dilaporkan Detikcom.
Untuk di Indonesia sendiri, lanjut Khairul, peluang para teroris untuk mendeklarasikan diri sebagai cabang ISIS masih sangat jauh. “Peluang untuk buka cabang efektif masih terlalu jauh,” katanya.
Meski demikian, Khairul tak menampik bahwa Bahrun memiliki peluang besar mendapatkan posisi pucuk pimpinan cabang ISIS di Asia Tenggara. Terlebih Bahrun disebut-sebut sebagai otak penyerangan bom dan penembakan di kawasan MH Thamrin, Jakarta pada Kamis (14/1) lalu. Namun, lanjut Khairul, bukan berarti para rival Bahrun lantas diam saja. Inilah yang diminta Khairul untuk bisa diwaspadai.
“Melihat yang sekarang sedang naik daun dan dianggap pernah melakukan serangan ya mungkin saja dia (Bahrun Naim) dipilih. Tapi bukan berarti yang lain diam,” katanya.
“Sekarang yang melakukan serangan Bahrun, mungkin saja yang lain bisa unjuk gigi nanti. Ciri-ciri ISIS memang menyasar area publik, tapi target utama tetap adalah aparat keamanan. Jadi perlu ditingkatkan kewaspadaan lebih. Dan juga polisi selain Densus seperti polisi lalu lintas dan yang patroli bisa diberi pemahaman yang tepat dalam menangani situasi seperti kemarin. Mereka perlu mendapat informasi yang cukup,” tambahnya.
Masalah rivalitas pelaku teror di kawasan Asia Tenggara ini memang pernah disampaikan oleh Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian. Tito mengatakan, pimpinan ISIS di Suriah telah memerintahkan kepada pengikutnya untuk membuka cabang di beberapa kawasan dunia.
“Dulu operasi di Suriah, Irak. Tapi kini ada perintah Abu Bakar Baghdadi ada perintah di luar kawasan dan kemudian dibentuk cabang-cabangnya di seluruh dunia, seperti Turki, Prancis, Afrika, termasuk di Asia Tenggara,” ujar Tito saat jumpa pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (14/1).
“Dia (Bahrun Naim) ingin jadi leader kelompok ISIS di Asia Tenggara, sehingga terjadi upaya persaingan leadership. Di Filipina sudah di-declare Bahrun. Oleh karena ada persaingan antara leader di Asia Tenggara, Bahrun Naim, mereka merancang serangan itu,” papa Tito.
Diskusi
Belum ada komentar.