Pihak kepolisian memastikan bahwa Sugito, warga Karawang, Jabar, yang tewas dalam aksi teror di Thamrin bukanlah pelaku. Dia adalah korban.
“Kami tegaskan S adalah warga biasa, itu kami dapatkan dari data dan keterangan orang tua yang bersangkutan,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol M Iqbal saat ditemui di Jl M Thamrin tak jauh dari lokasi ledakan, Minggu (17/1/2016).
Sugito saat kejadian disebut sedang melintas di lokasi. Dia adalah seorang kurir yang berasal dari Karawang.
Polisi sempat mendatangi kediamannya di Karawang. Keluarganya pun tak ada di rumah. Dari situ, spekulasi muncul kalau dia pelaku. Namun belakangan, polisi memastikan tak ada keterlibatan Sugito di dalam aksi tersebut. Namun tak dijelaskan mengapa Sugito bisa terkena ledakan bom.
Baca juga: Ini Foto Tampang Sugito, Salah Satu Diduga Teroris Bom Sarinah
Sebelumnya, warga Perum Panorama, Desa Purwasari, Kecamatan Purwasari, Kabupaten Karawang, tempat tinggal Sugito, meyakini Sugito bukan teroris. “Saya enggak percaya pak Sugito jadi pelaku, toh orangnya biasa saja, kerjaannya kurir di Jakarta,” ujar Nasarudin (48), warga yang tinggal di sebelah rumah Sugito, Jumat (15/1).
Pasalnya, sehari-hari ia bekerja di FICC yang hanya berada sekitar 10 kilo dari lokasi insiden Sarinah. Setiap hari, kata Nasarudin, Sugito pulang pergi dari Karawang menuju tempatnya ia bekerja. “Mungkin pak Sugito kebetulan lagi jalan di daerah Sarinah menuju kantornya, soalnya kan engga terlalu jauh dari lokasi,” kata Nasarudin.
Dengan demikian, pelaku yang dipastikan polisi tewas dalam kejadian adalah 4 orang. Mereka adalah:
1. Jenazah dengan kode 003 bernama Dian Juni Kurniadi. Teridentifikasi primer lewat sidik jari. Lokasi di pos polisi.
2. Jenazah dengan kode 006 atas nama M Ali. Diidentifikasi primer dengan sidik jari. Lokasi: Kafe Starbucks
3. Jenazah dengan kode 004 atas nama Afif alias Sunakim. Teridentifikasi lewat sidik jari. Lokasi: Kafe Starbucks
4. Jenazah dengan kode 007 atas nama Ahmad Muhazan bin Saron. Lokasi: di dalam Kafe Starbucks
Diskusi
Belum ada komentar.