//
Anda membaca...
Hukum dan Peristiwa

Puslabfor: 15 Gram Sianida di Kopi Mirna, 90 mg Saja Sudah Mematikan

Ilustrasi racun sianida dimasukkan ke dalam minuman

Ilustrasi racun sianida dimasukkan ke dalam minuman

Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri menyatakan kandungan 15 gram per liter, sianida dalam kopi yang diminum Wayan Mirna Salihin (27) dan itu termasuk dosis tinggi.

Kapuslabfor Polri Brigjen (Pol) Alexander Mandalika mengatakan 90 miligram per liter saja sudah bisa mematikan, apalagi ini sebanyak 15 gram per liter. Kematian yang disebabkan racun ini bisa sangat cepat yakni hanya hitungan menit. Sehingga sesaat setelah Mirna meminum kopi seruputan pertamanya, dia langsung kejang-kejang dan mulutnya berbusa, hingga akhirnya meninggal.

“Bayangkan saja, 90 mg saja sudah mematikan itu,” kata Alexander, seperti diberitakan Detikcom, Minggu, 17 Januari 2016.

Bila dibandingkan dengan takaran 90 miligram per liter saja sudah mematikan maka kandungan sianida yang mencapai 15 gram per liter di gelas Mirna itu setara dengan 166,67 kali dari dosis yang mematikan. Angka tersebut dengan hitungan 15 gram setara dengan 15.000 miligram dan dibagi 90 miligram dosis yang bisa mematikan. Dalam bentuk cair, sianida sebanyak 15 gram setara dengan satu sendok makan.

Kedahsyatan racun sianida ini juga sempat dirasakan oleh pegawai kafe tempat Mirna minum kopi. Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti mengatakan, usai Mirna kejang-kejang dan dibawa ke Rumah Sakit, kopi diminum Mirna lalu dibawa ke dapur oleh pegawai kafe yang menjadi saksi mata.

Pegawai itu lalu menuangkan setetes kopi bekas Mirna menggunakan sedotan ke telapak tangannya. Usai mencicipi satu tetes kopi, pegawai tersebut langsung mual dan muntah selama 30 menit.

“Saksi mencicipi setetes kopi Mirna dan merasa kebas, mual, muntah. Padahal itu hanya setetes saja loh,” kata Krishna.

(Baca juga: Hasil Labfor: Ada 15 Gram Racun Sianida dalam Kopi yang Diminum Mirna)

Menurut ahli forensik dari Fakultas Kedokteran UI, Prof. Dr. dr. Agus Purwadianto racun sianida memiliki ciri berbau seperti buah almond atau apel, bisa berbentuk bubuk, cair atau kristal. Bila dicampurkan ke dalam makanan atau minuman maka akan berpengaruh pada rasa.

“Sianida itu baunya mirip buah almond atau apel, warnanya putih. Ringan dan larut dalam air. Baunya itu seperti jus apel kalau dicampur, dia masih ada sedikit baunya,” ucap Agus, Minggu (17/1/2016).

Racun sianida yang masuk ke dalam tubuh akan membuat hemoglobin yang berfungsi mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh akan terganggu. Sianida akan mengikat di hemoglobin sehingga oksigen tidak bisa diserap oleh darah dan akan mengalami sesak nafas karena seluruh tubuh kekurangan oksigen.

Gejalanya orang yang terkena racun ini mulai dari kejang-kejang, muntah, sesak nafas hingga lemas. Dan dalam hitungan menit, 4 sampai 15 menit, zat ini bisa menyebabkan seseorang meninggal karena kekurangan oksigen.

“Bilangan menit itu sudah meninggal,” katanya.

Dalam situs resmi Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT), bahaya racun sianida jika dikonsumsi dalam jumlah besar dapat mengakibatkan kehilangan kesadaran secara tiba-tiba, seringkali disertai kejang dan kematian. Umumnya dampak tersebut akan langsung terasa dalam waktu 1 – 15 menit.

Konsentrasi yang lebih rendah dapat mengakibatkan korosi pada selaput lendir lambung, bau amandel yang tidak enak pada nafas, rasa terbakar, rasa tercekik pada tenggorokan, hingga erupsi noda bintik pada wajah. Zat ini juga bisa menimbulkan efek pengeluaran air liur, mual dengan atau tanpa disertai muntah, kegelisahan, rasa bingung, pusing, perasaan gamang, rasa lemah, sakit kepala, denyut nadi cepat, palpitasi, kekakuan pada rahang bagian bawah, dan opisthotonos, laju dan kedalaman pernafasan umumnya meningkat pada awalnya dan kemudian menjadi lambat dan terengah-engah. Dapat terjadi pengeluaran urin diluar kemauan serta diare.

Polisi memastikan sianida menjadi penyebab kematian Mirna, karena ditemukan di sampel kopi dan lambung Mirna. Artinya, ada unsur kesengajaan. Sejumlah saksi terkait kasus ini sudah diperiksa, mulai dari pelayan Olivier Cafe di Grand Indonesia, sampai teman-teman Mirna yang ikut minum bersamanya.

Namun polisi masih belum bisa menyimpulkan siapa pelakunya. Saat ini, proses investigasi masih berjalan. Yang jelas, siapa pun tersangkanya, ada kemungkinan bakal dijerat dengan pasal pembunuhan berencana.

Diskusi

Belum ada komentar.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Gravatar
Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: