//
Anda membaca...
Hukum dan Peristiwa

Ngeblog Lagi, Bahrun Naim Kini Tulis Ulasan soal Bom Thamrin

Tulisan Nasehat untuk penonton di bahrunnaim.site

Tulisan Nasehat untuk penonton di bahrunnaim.site

Muhammad Bahrun Naim, terduga otak teror bom Thamrin, dikenal aktif di dunia maya dan disebut memiliki keahlian untuk meretas. Setelah blognya, bahrunnaim.co diblokir, pria asal Solo ini masih aktif ngeblog di situs baru miliknya, bahrunnaim.site. Pasca serangan bom Thamrin, ia mengunggah dua tulisan berjudul “Nasehat untuk Penonton” dan “4 strategi perang gerilya kota”.

Dalam serangan teror Thamrin, tulisnya, Junud Daulah Islam telah memberikan peringatannya melalui
Komandan Syekh Abu Wardah -hafidzahullah- untuk menargetkan aparat kepolisian dan warga asing yang berada di Indonesia.

Menurut dia, pembalasan itu dilakukan lantaran banyak muslimin di Indonesia yang terbunuh. Dia memperkirakan jumlahnya sekitar 200 jiwa. Dia berujar, mereka dibunuh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri, yang ia sebut sebagai Densus Yesus.

Baca juga: Artikel di Blog Bahrun Naim: Pelajaran dari Serangan Paris

Mengenai teror Thamrin, Bahrun juga menulis bahwa telah memberi peringatan melalui terduga Santoso alias Abu Wardah. “Meninggalnya beberapa orang dalam serangan tersebut memberikan catatan kepada kita semua bahwa serangan Junud Daulah Islam adalah sesuatu yang telah diserukan.”

Baca juga: Bahrunnaim Membantah, Polri Sebut Punya Bukti dan Fakta

Di akhir tulisan, Bahrun menyatakan peringatan tersebut bukan sekadar ejekan, cemoohan, dan tontonan. “Takutlah terhadap setiap ucapan dan perbuatan yang akan dimintai pertanggungjawaban kelak di akhirat. Sungguh anak-anak yatim dan orang-orang yang terzalimi teramat dekat kedudukannya di akhirat bersama Allah dan Rasul-Nya.”

Berikut isi tulisannya yang berjudul “Nasehat untuk Penonton”

Beberapa saat yang lalu, Junud Daulah Islam di Indonesia telah melakukan serangan mematikan dan terbuka dengan target utama taghut Indonesia (aparat kepolisian), dan warga asing. Serangan tersebut adalah bentuk qishash terhadap serangan-serangan pasukan salibis terhadap kaum muslimin baik di Daulah Islam maupun di Indonesia. Tercatat kurang lebih 200 kaum muslimin terbunuh oleh pembunuhan yang dilakukan oleh detasemen yesus 88 tanpa pembuktian di pengadilan.

Sebelumnya, Junud Daulah Islam telah memberikan peringatannya melalui Komandan Syekh Abu Wardah -hafidzahullah- dan seruan pertaubatan terhadap taghut dan ansharut taghut di Indonesia. Dan atas karunia Allah, junud Daulah Islam telah membuktikan peringatan dan seruannya. Junud Daulah Islam telah mencoreng report tahunan yang diberikan oleh
pihak kepolisian kepada pemerintah AS.

Meninggalnya beberapa orang dalam serangan tersebut, memberikan catatan kepada kita semua. Bahwa serangan junud Daulah Islam adalah sesuatu yang telah diserukan. Sejatinya peringatan kepada taghut dan ansharut taghut juga adalah seruan terhadap masyarakat seluruhnya. Demikianlah contoh yang dijalankan Rasulullah SAW sebelum menaklukkan suatu wilayah.

Peringatan dan seruan tersebut adalah peringatan pula kepada masyarakat untuk menghindar dan menjauh (ber-baro’ah) terhadap kekufuran, kesyirikan, dan kemaksiyatan. Membenci taghut (penguasa) dan ansharut taghut (penolong penguasa). Membenci setiap langkah mereka yang mencampakkan hukum Allah. Membenci setiap langkah mereka yang memerangi umat Islam. Membenci setiap langkah mereka yang bersekutu terhadap asing dan salibis kapitalis yang menggerogoti kekayaan kaum muslimin. Seruan tersebut adalah seruan kepada masyarakat untuk memutuskan keberpihakannya kepada pemerintah yang korup, mencampakkan hukum Allah, memerangi kaum muslimin, membodohi masyarakat, dan merampok kekayaan kaum muslimin ataukah bersama mujahidin!

Membenci setiap langkah terhadap orang yang mementingkan dunia dan menanggalkan keimanannya hanya demi jabatan, dan seragam yang akan membusuk di liang-liang kubur!

Peringatan dan seruan tersebut adalah seruan kepada masyarakat untuk membuktikan kecintaannya (wala’) kepada umat Islam. Membantu para janda, dan keluarga syuhada. Melindungi para mujahidin yang berusaha mengembalikan kemuliaan hanya untuk Islam dan kaum muslimin.

Seruan tersebut adalah seruan kepada masyarakat untuk mulai memikirkan islam, dan umat Islam daripada memikirkan dirinya sendiri dan terperosok dalam kehidupan jahiliyah individualis dan liberalis. Seruan tersebut adalah seruan kepada masyarakat untuk mulai mendoakan islam dan umat Islam. Mendoakan para ulama yang terzalimi. Mendoakan para janda dan anak yatim syuhada yang menderita oleh hinaan dari orang kafir, murtad, dan munafiq. Dan mendoakan mujahidin yang akan mengembalikan kemuliaan untuk Islam dan kaum muslimin.

Peringatan dan seruan tersebut bukanlah ejekan, cemoohan, dan bukan pula tontonan, maupun sumber berita dan gosip. Takutlah terhadap setiap ucapan dan perbuatan yang akan dimintai pertanggung jawaban kelak di akhirat. Sungguh anak-anak yatim, dan orang-orang yang terdzalimi teramat dekat kedudukannya di akhirat bersama Allah dan
RasulNya.

Diskusi

Belum ada komentar.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Gravatar
Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: