//
Anda membaca...
Hukum dan Peristiwa

Ini Alasan Bandar Narkoba Pilih Kampung Kumuh Jadi Markas

Suasana perkampungan di Johar Baru, Jakarta

Suasana perkampungan di Johar Baru, Jakarta. (Foto: Detikcom)

Kebanyakan Bandar narkoba hampir selalu memiliki markas di tempat kumuh yang ada di Jakarta seperti kawasan Kebon Manggis dan Johar Baru yang baru-baru saja digerebek polisi. Mengapa para bandar narkoba memilih perkampungan kumuh sebagai markasnya?

Pakar tata kota, Yayat Supriatna, mengatakan, wilayah kumuh di ibu kota merupakan wilayah yang tidak terjamah dengan penegak hukum. Wajar saja, bila bandar narkoba memilih pemukiman kumuh sebagai sarangnya.

“Kampung kumuh di Jakarta itu tidak pernah disentuh penegak hukum. Para bandar memilih menetap di situ, lalu membangun jaringan-jaringan hingga dia kuat di wilayah itu,” ujar Yayat, Sabtu (23/1/2016), dilansir Detikcom.

Karena tidak disentuh penegak hukum, bandar narkoba seolah-olah membentuk kerajaan di sana. Menurut Yayat, meski tinggal di kampung kumuh yang dihuni masyarakat miskin bukan berarti pasar narkoba menjadi mati. Yayat mengatakan, meski berada di kampung kumuh tetap saja pembeli narkoba adalah para kalangan atas.

“Jadi mereka menetap di kampung kumuh itu untuk dijadikan gudangnya saja. Yang beli itu dari luar kampung itu. Karena enggak ada penegak hukum, itu kampung kumuh makanya jadi kerajaan si bandar narkoba,” ucapnya.

Yayat menambahkan, tren pengguna narkoba saat ini bergeser hingga ke masyarakat kelas bawah. Dengan adanya tren ini, menurut Yayat wajar para penjahat narkoba selalu memilih pemukiman kumuh untuk dijadikan pusat kerajaan bisnisnya.

“Sekarang ini pengguna narkoba juga banyak dari kalangan miskin. Akhirnya kampung kumuh yang tidak tersentuh penegak hukum ini, lama-lama menjadi besar dan jaringannya terbentuk,” ucap Yayat.

Pengajar Universitas Trisakti ini juga menyampaikan, hal yang terjadi di Jakarta juga terjadi di negara-negara berkembang lainnya. Yayat mengatakan, di Brazil, Meksiko dan Thailand, kampung kumuh merupakan markas penjahat narkoba.

“Maka satu-satunya cara pencegahan adalah, penegak hukum harus masuk ke sana. Kalau enggak ada penegak hukum ya makin menjalar dia,” ucapnya.

Badan Narkotika Nasional (BNN) meminta masyarakat untuk terus bekerjasama dengan aparat penegak hukum dalam pemberantasan narkoba. BNN menganggap narkoba adalah musuh bersama yang butuh kerjasama semua pihak untuk memberantasnya.

“Jadi jangan cuma salahkan aparat kalau di satu wilayah ada peredaran narkoba yang sangat besar. Masyakarat juga harus kerjasama sama kita,” ujar Kabag Humas BNN, Kombes Slamet Pribadi, Sabtu (23/1/2016).

Menurut Slamet, pihaknya selalu melakukan sosialisasi ke masyarakat-masyarakat untuk pencegahan narkoba. Tetapi karena kejahatan narkoba bersifat masif, Slamet meminta seluruh jajaran untuk turun gunung berperang melawan narkoba.

Diskusi

Belum ada komentar.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Gravatar
Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: