Salah satu korban tewas akibat bentrokan ormas Ikatan Pemuda Karya (IPK) dan Pemuda Pancasila (PP) di Jalan Thamrin, Medan pada Sabtu 30 Januari 2016, diketahui bernama Monang Hutabarat (49). Korban lainnya bernama Roy Silaban (40).
Monang yang menjabat Ketua Ranting IPK Kelurahan Durian telah dikebumikan oleh keluarga di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sutomo, Minggu (31/1/2016) pada pukul 13.00 WIB.
Menurut keterangan keluarga yang menjemput jenazah di RS Bhayangkara, Monang adalah sosok yang penyabar dan sayang keluarga.
Ain, abang ipar dari Monang mengaku sedih atas kepergian suami dari Rosmina, adiknya, “Sedih lihat adikku, anaknya lima, bagaimana sekarang, cuma dia (Monang) tulang punggung keluarga,” kata Ain, Minggu (31/1/2016).
Ia melanjutkan, pekerjaan Monang adalah sebagai juru parkir di Jalan Bambu I untuk menghidupi keluarganya. Pasangan Monang dan Rosmina memiliki anak lima orang anak yakni Fauzan (2), Della Anggita (8), Rizky (13), Putri (19), dan Tia (22).
“Yang paling besar anaknya perempuan, sekitar 22 sampai 23 tahun, itu dari istri yang pertama. Sedangkan yang paling kecil masih berusia sekitar 3 tahun,” ujarnya.
“Dia juru parkir. Cuma dia yang mencari nafkah, sekarang saya lagi bingung,” ungkapnya seraya mengeluarkan air mata.
Tia, putri sulung Monang, mengatakan bahwa keluarga sempat melarang Monang untuk pergi menghadiri acara pelantikan PAC IPK Medan Denai di Jalan Pelajar, Medan sesaat sebelum bentrokan terjadi, Minggu (31/1/2016).
“Padahal sempat dilarang sama ibu supaya bapak jangan keluar. Karena memang bapak lagi kurang sehat kemarin,” ujar anak Monang yang menolak dituliskan namanya tersebut.
Ditemui di rumah duka Jalan Gaharu Lorong 1, anak perempuan Monang tersebut mengatakan bahwa dirinya tidak merasakan tanda-tanda sebelum kejadian nahas tersebut. Ia hanya mengatakan bahwa Monang pamit untuk pergi menghadiri acara pelantikan.
“Bapak pamit ingin pergi untuk menghadiri pelantikan. Bapak cuma bilang supaya adik saya cepat tidur siang,” ujarnya sambil mengusap air mata.
Sebelumnya diberitakan, suasana mencekam terjadi di Medan, hal ini terjadi akibat bentroknya dua ormas Ikatan Pemuda Karya (IPK) dengan Irmas Pemuda Pancasila (PP), kemarin.
Baca: Kronologi Bentrok Ormas di Medan, Kantor PP Diserbu dan Mobil IPK Dibakar
Akibatnya dua orang tewas dari kubu IPK, yaitu Monang Hutabarat dan Roy Silaban. Sementara itu, korban luka dalam bentrokan, yang sampai saat ini kondisinya masih mengkhawatirkan, ada sebanyak empat orang. Mereka kini dirawat di Rumah Sakit Umum Permata Bunda Jl Sisingamangaraja Medan.
Keempat korban luka akibat kena bacokan itu adalah Feriansyah, Dedi Marbun dan istrinya, Eki, dan Rudi Syahputra. Semuanya adalah anggota IPK.
Bentrokan antara IPK dan PP bukan pertama kali ini terjadi di Medan. Sebelumnya, pada 4 April 2015, bentrokan terjadi di Jalan Marelan Raya. Dalam insiden itu, seorang Ketua Anak Ranting 5 Kelurahan Belawan Bahari, Mulyono dan anggota PP Andi kritis setelah dibacok, dan 1 unit sepeda motor ludes dibakar.
Diskusi
Belum ada komentar.