Kepolisian Resor Sleman, DIY, mencatat kasus kematian akibat konsumsi miras oplosan mencapai 24 orang, sedangkan sejumlah orang lainnya masih dirawat di rumah sakit. Kasus ini merebak sejak sepekan terakhir, menurut Kapolres Sleman, DIY, AKBP Yulianto.
“Data terakhir kami ada 24 orang yang meninggal,” kata Yulianto, Minggu (07/02).
Mereka, lanjut Yulianto, diduga keracunan karena mengonsumsi miras oplosan pada awal Februari antara 2-4 Februari 2016 di beberapa wilayah di Yogyakarta, yaitu Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, dan Kabupaten Bantul.
Korban tewas akibat miras oplosan ada yang dari Yogyakarta dan luar Yogyakarta, yakni Bengkulu, Medan, Ternate dan Maluku. “Mayoritas adalah mahasiswa,” imbuhnya.
Sebelumnya mereka sempat dibawa ke sejumlah rumah sakit di Yogyakarta, yaitu di RS Sardjito, RS Bethesda, RS Hidayatullah, dan PKU Muhammadiyyah.
Sampai sekarang, Polres Sleman masih mendata 10 korban miras oplosan yang masih dirawat di beberapa rumah sakit tesebut.
Berdasarkan laporan wartawan di Yogyakarta Yaya Ulya untuk BBC Indonesia, Kepala Bagian Hukum dan Humas Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Sardjito, Yogyakarta, Trisno Heru Nugroho, membenarkan bahwa RS Sardjito menerima 10 pasien korban miras oplosan sejak 4 Februari.
Dari 10 pasien yang diterima RSUP Sardjito, enam orang meninggal, tapi dua di antaranya sudah meninggal sebelum sampai ke rumah sakit. Sampai sekarang, masih ada empat orang yang dirawat di ruang UGD RSUP Sardjito.
Sementara di RS Bethesda, Kepala Bagian Humas dan Marketing Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta Nur Sukawati menyatakan menerima 21 korban miras oplosan.
Dari jumlah itu, sebanyak tujuh korban meninggal dunia, 11 orang sudah dibawa pulang dan tiga orang masih dirawat.
Menurut Yulianto, Polres Sleman sudah menahan dua orang berinisial S dan S yang keduanya adalah pasangan suami istri.
Mereka berdua, lanjut Yulianto, diduga sebagai peracik miras oplosan yang dijual ke sebagian korban yang meninggal.
Selain mengamankan dua orang tersangka, aparat Polres Sleman telah mengamankan beberapa barang bukti yang disita dari tersangka berupa miras oplosan yang belum terjual.
Yulianto menerangkan, miras oplosan hasil racikan mereka mengandung alkohol dengan kadar 96 persen dicampur sari rasa buah. Namun untuk memastikan kandungan miras oplosan tersebut, sisa miras oplosan dikirim ke pusat laboratorium forensik Polda Semarang.
Dari data yang dilanisr VIVA.co.id, berikut daftar korban tewas akibat miras oplosan di yogjakarta:
1. Arzani Wanimbo (19) Papua
2. Marcelius Melky (23) Papua
3. Mikison Kogaya (20) Papua
4. Johanes Auri Chosby (23) Papua
5. Yakison Telenggen (..), Papua
6. Tendinus Tabuni (22) Papua
7. Fajar Bayu Putra (20) Bengkulu
8. Nur Bahri Nur Rifai (18) Maluku
9. M. Rivaldi Syahputra (21) Medan
10. Muhammad Hasan (19) Maluku
11. AlQurni Nur Ramadhan (26) Yogyakarta
12. Suwasono (51) Yogyakarta
13. Hendra Sayogya (48) Yogyakarta
14. Endro Sriharjanto (32) Yogyakarta
15. Stephanus Dony Tamtomo (38) Bantul
16. Madiyo Saroyo (57) Sleman
17. Veris Luber JI (28) Yogyakarta
18. Sariman (..) Sleman
19. Anang kurniawan (..) Sleman
20. Hengky Wonda (..) Papua
21. Manggun Kogoya (..) Papua
22. Sitti Nur Dayantikaaba (21) Maluku
23. Novrillah Gamawati (23) Maluku
Diskusi
Belum ada komentar.