Isu soal adanya penjual bakso daging tikus di belakang Puri Imperium, Jl Kawi Raya, Setiabudi, Jaksel merebak di media sosial Facebook. Seorang akun FB bernama Nacita Putri Sunoto mengunggah foto bakso yang di dalamnya ada benda hitam yang diduga mirip cakar tikus.
Dikutip dari akun Facebooknya, Kamis (11/2), Nacita mengaku tengah mencari makan di sekitaran Setiabudi, kemudian pilihannya jatuh kepada sebuah warung bakso. Setelah dibungkus, dia lantas membawa pulang dan menemukan benda berbulu berwarna hitam dari dalam makanannya.
Berikut tulisannya:
Diimbau bagi teman-teman yang tinggal di Kelurahan Guntur, Setiabudi,( Belakang puri Imperium) atau lagi laper terus nyari makanan di dekat situ jangan sekali-kali pernah beli bakso yang dagang beklakang persis Puri Imperium. (biasanya dekat tukang sate dan nasi goreng dan bubur ayam kalo malem2).
Gua baru aja beli bakso, harganya Rp 13 ribu. Udah nyampe kosan, gue taro di mangkok dan siap makan. Pas gua belah baksonya, warnanya merah pink kaya belum mateng.
terus tiba-tiba ada yang item2 muncul di tengah2 bakso. Gue korek, eh ternyata ada kaki kecil yang ujungnya ada cakar begini. Firasat gue jelek banget, gue googling lah kaki tikus. Eh bentuknya beneran sama. Fix lah, yang gue beli ini adalah bakso tiukus.
Gue ga paham lagi, orang-orang tuh jahat banget ya, jualan bakso tapi pake bakso tikus biar modalnya ga semahal kalo pake daging sapi. Iya sih pengen untung, atpi ga gini caranya. Pengen rasanya gue amuk itu tukang baksonya. Tapi, guenya yang takut dihajar nanti :(.
Bagi temen-temen yang suka makan di pinggir jalan, apalagi makan bakso, mending mikir dua kali daripada tiba-tiba dapat bonus cakar tikus kayak gini,” tulis akun Facebook Nacita Putri Sunoto tersebut.
Pihak kepolisian tak tinggal diam menyelidiki hal ini. Jajaran Kepolisian Sektor Metro Setiabudi menggerebek sebuah rumah di Jalan Bromo, Setiabudi, Jakarta Selatan, Kamis (11/2/2016) pagi yang diduga sebagai rumah produksi daging bakso yang dijajakan tersebut.
Namun, setelah melakukan penggeledahan, polisi tidak menemukan bahan bakso dari daging tikus.
Kapolsektro Setiabudi, AKBP Tri Yulianto mengatakan bahwa informasi soal dugaan adanya penjualan bakso yang terdapat cakar tikus ini diterima pihaknya pada Rabu (10/2/2016) malam.
Oleh sebab itu, pihaknya bersama jajaran Koramil dan Kecamatan Setiabudi dan Kelurahan Guntur langsung menyelidiki dugaan penjualan bakso tikus tersebut.
“Kami sudah melakukan pengecekan dan diobrak-abrik di sebuah rumah pembuat daging bakso itu. Namun, kita ngga ada mendapatkan campuran daging bakso itu,” kata Tri Yulianto di Mapolsektro Setiabudi, Jakarta Selatan, Kamis (11/2/2016), seperti dilansir Kompas.com.
Menurut dia, pemilik rumah tersebut sempat kaget mengetahui adanya dugaan itu. Karena setelah dicek, polisi memang tidak mendapatkan petunjuk mengenai dugaan tersebut. “Pemilik tadi sempat kaget juga pas kita geledah. Namun, kami tetap akan menyelidiki kasus tersebut,” ucap dia.
Tri mengatakan bahwa pihaknya menunggu hasil uji laboratorium dari Puskesmas Guntur terkait temuan bakso yang diduga dari daging tikus itu. “Kemarin malam ada masyarakat yang beli bakso. Terlihat modelnya kaya rambut, jadi sampelnya dibawa ke puskesmas untuk diuji laboratorium,” ungkap dia.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsektro Setiabudi, Kompol Ali Yuzron menuturkan bahwa dugaan sementara bahan mencurigakan yang ditemukan dalam penggeledahan di rumah itu adalah rambut sapi. Namun, dirinya belum bisa memastikan karena menunggu hasil laboratorium.
“Itu kaya rambut-rambut sapi. Memang daging sapi itu baksonya dan enak. Namun demikian hasil temuan itu kita sita dan diuji laboratorium,” kata Ali.
Menurut dia, pedagang itu sudah memiliki 10 warung bakso di Jakarta. Ia juga menyampaikan, pemilik rumah menegaskan bahwa yang dijualnya adalah daging sapi, bukan daging tikus.
Mengenai kemungkinan adanya persaingan bisnis sehingga isu daging tikus ini muncul, Ali enggan menilainya.
Sementara itu, Wali Kota Jakarta Selatan Tri Kurniadi mengatakan bahwa aparatnya sudah mendapatkan sampel dari bakso yang diduga dibuat dengan daging tikus itu.
Sampel ini, menurut dia, masih diuji di laboratorium. “Bu Lurah sudah beli baksonya dan lagi diperiksa di Puskesmas Guntur,” tuturnya.
Tri mengaku yakin bahwa bakso tersebut mengandung daging tikus jika melihat gambar yang diserahkan lurah setempat. Menurut dia, ada benda hitam seperti kuku tikus berdasarkan gambar tersebut.
Kesimpulan:
Bakso tersebut belum bisa dipastikan dibuat dari daging tikus hanya berdasarkan dari benda berwarna hitam yang ada di dalam bakso. Perlu uji laboratorium untuk memastikan kandungan daging yang ada di dalam bakso tersebut. Polisi juga sudah melakukan penggeledahan di rumah pedagang yang memproduksi bakso itu dan hasilnya tidak ditemukan bekas-bekas olahan daging tikus. Polisi juga mengambil sampel bakso baik itu yang diproduksi hari ini dan juga diproduksi sebelumnya yang disimpan di dalam freezer. Kesimpulan sementara, kabar ini hoax.
Diskusi
Belum ada komentar.