Universitas Pertamina di kawasan Simprug, Jakarta Selatan, pada 11 Februari 2016, diresmikan sebagai wujud kontribusi perusahaan milik negara itu kepada masyarakat dengan turut menyediakan pendidikan tinggi di Indonesia.
Untuk pengelolaan aset, Pertamina telah menunjuk Pertamina Foundation mendukung penyelenggaraan Universitas Pertamina yang meliputi sarana dan prasarana kampus, olahraga, perpustakaan, dan laboratorium.
“Pada 2016, kami ingin meningkatkan fokus dalam berbagai program pendidikan untuk memperluas cakupan wilayah kerja dan pendanaan program serta membangun sistem manajemen program berbasis teknologi informasi,” kata Direktur Eksekutif Pertamina Foundation Umar Fahmi dalam sambutan untuk meresmikan kampus baru ini.
Menurut dia, peresmian Universitas Pertamina ini menjadi awal bagi Pertamina untuk membangun individu yang kompeten dan dapat bersaing pada era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Ia menjelaskan, mulai 2016 hingga 2020, Pertamina berfokus pada penyediaan infrastruktur dasar yang meliputi pembangunan kampus I, ruang kuliah, laboratorium, serta penyiapan sistem pembelajaran dan administrasi.
“Pada 2021, pembangunan kampus utama dan pengembangan pusat kegiatan mahasiswa ditargetkan dimulai,” ujarnya.
Menurut dia, Pertamina Foundation mengalokasikan dana Rp 680 miliar untuk lima tahun ke depan bagi pengembangan Universitas Pertamina. “Untuk tahun pertama, alokasi dana Universitas Pertamina diproyeksikan senilai Rp 80 miliar,” tuturnya.
Menempati lahan seluas 6,5 hektare, Universitas Pertamina akan menerima mahasiswa baru pada tahun ajaran 2016/2017 Juli mendatang. Universitas Pertamina mempunyai 15 program studi strata-1 dalam enam fakultas, meliputi Fakultas Teknologi Eksplorasi, Fakultas Teknologi Industri, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Perencanaan Infrastruktur, Fakultas Sains, serta Fakultas Komunikasi dan Diplomasi.
Ali Ahmudi, pengamat pendidikan dan peneliti bidang ketahanan energi dari Universitas Indonesia di Jakarta, Rabu (10/2/2016), mengatakan pendirian Universitas Pertamina adalah langkah strategis Pertamina dalam investasi sumber daya manusia dalam jangka panjang. Kendati agak terlambat dibandingkan Universiti Teknologi Petronas yang berdiri pada 1997, pendirian Universitas Pertamina sangat positif, strategis, dan layak diapresiasi sebagai upaya Pertamina dalam membangun visi sebagai perusahaan kelas dunia.
“Industri migas (oil & gas industry) baik di level up-stream, mid-stream dan down-stream merupakan industri padat tenologi yang membutuhkan inovasi tinggi dan SDM dengan kualifikasi high level,” ujar kandidat doktor di bidang ketahanan energi dari UI itu.
Diskusi
Belum ada komentar.