Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, menyindir langkah Gubernur DKI Basuki T Purnama atau Ahok terkait penertiban Kalijodo. Lulung meminta agar Ahok juga melihat apa yang terjadi di Alexis. Lulung menilai, tidak ada kejahatan yang terjadi di Kalijodo. Oleh karena itu, seharusnya upaya penertiban dilakukan dengan lebih santun dan membina para PSK.
“Di situ (Kalijodo) tidak terjadi kejahatan. Mereka cari makan doang di sana. Penertiban, lakukanlah penataan. Bina orangnya,” ucap Lulung di DPRD DKI Jakarta, Jl Kebon Sirih, Jumat (12/2/2016).
Lalu apa jawaban Ahok?
Menurut Ahok, penertiban Kalijodo bukan urusan prostitusi tetapi terkait dengan jalur hijau. “Soal Kalijodo, buat saya bukan soal prostitusinya. Kalijodo itu jalur hijau,” jelas Ahok di balai kota DKI Jakarta, Sabtu (13/2/2016), seperti dilansir Detikcom.
Ahok juga menegaskan, sebenarnya bisa saja dia meresmikan Kalijodo sebagai lokasi resmi, tapi itu tidak mungkin dilakukan.
“Kalau mau diresmiin akan saya resmiin kalau ada Perda. Cuma masalahnya kan bukan,” tutur dia.
Nah, sebenarnya, lanjut Ahok di Jakarta ini ada beberapa lokasi yang memang dikenal sebagai lokasi prostitusi.
“Sebetulnya di Jakarta seperti Kota, Mangga Besar itu kan lokalisasi sebetulnya. Yang sehat, cuma mahal dia,” jelas Ahok.
Ahok menegaskan, prostitusi sudah ada sejak zaman nabi. Tapi memang mengizinkan prostitusi juga tidak memungkinkan.
“Itu nggak mungkin bisa. Di apartemen, di rumah (itu susah). Kamu pikir di perumahan-perumahan tidak ada perzinahan? Kita nggak mau tanggung,” jelas Ahok.
Menurut Ahok, prostitusi sampai kapanpun tidak akan bisa dicegah. Yang utama, jangan menyebarkan penyakit.
“Bagi saya, sebetulnya prostitusi dari jaman nabi sudah ada. Yang penting jangan nyebarkan penyakit,” tutur dia.
Sebelumnya Kepala Dinas Pariwisata DKI juga menyebutkan kalau Alexis, hotel di Jakarta Utara itu berdasarkan izin merupakan tempat hiburan.
Diskusi
Belum ada komentar.