//
Anda membaca...
Olahraga

Kemenpora Belum Pasti Cabut Pembekuan terhadap PSSI

Kepala Bidang Komunikasi Kemenpora, Gatot S Dewa Broto

Kepala Bidang Komunikasi Kemenpora, Gatot S Dewa Broto. (Foto: Liputan6.com)

Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menyatakan peluang pencabutan sanksi terhadap PSSI kini sekitar 51%. Rencana pengkajian pencabutan sanksi tersebut merupakan perintah langsung dari Presiden RI, Joko Widodo, setelah menggelar pertemuan dengan Menpora Imam Nahrawi bersama Ketua Ad-hoc Reformasi PSSI, Agum Gumelar, di Istana Negara, Rabu (24/2) kemarin.

Dalam pertemuan tersebut, Jokowi meminta Imam melakukan pengkajian tersebut dalam waktu 2×24 jam. Hasil dari kajian itu nantinya akan diserahkan kepada orang nomor satu di Indonesia tersebut lebih dulu.

Kepala Bidang Komunikasi Kemenpora, Gatot S Dewa Broto, mengatakan bahwa sudah menyelesaikan kajian tersebut tengah malam tadi dan langsung dilaporkan kepada Imam. Berapa persentase peluang pencabutan PSSI akan dilakukan? Gatot menyebut nilai 51 persen.

“Presentasenya 51 persen dicabut sanksi pembekuannya. 49 persen tidak,” ujar Gatot melalui pesan singkatnya, Kamis (25/2), dilansir DetikSport.

Gatot mengatakan Imam bakal melakukan penilaian terhadap hasil pengkajian tersebut. Jika ada yang perlu dikoreksi, hasil kajian itu akan diubah hingga mencapai persetujuan.

“Kalau tidak, akan kami benahi karena waktunya memang tidak lama, biar bisa disampaikan ke FIFA,” kata Gatot.

Dalam waktu 1-2 hari ke depan, Kemenpora akan melakukan kajian terkait apakah perlu pembekuan itu dicabut atau tidak. Namun, jika pembekuan itu harus dicabut, maka ada beberapa syarat yang diajukan oleh pemerintah.

Demi mengejar deadline 48 jam itu, tim kemenpora sudah melakukan rapat intensif sejak malam ini untuk mengkaji lebih dalam lagi apa saja sisi positif dan negatif jika SK pembekuan dicabut.

“Saya, Staf Khusus, dan Biro Hukum. Nanti hasil kajian kami berikan kepada Pak Menteri, kalau ada koreksi, kami ubah. Maunya tiap 3 jam atau 6 jam lapor ke Pak Menteri,” ujar Juru Bicara Kemenpora, Gatot S Dewa Broto, dalam jumpa pers di kantornya, Rabu (24/2/2016) malam WIB.

Lebih lanjut, Gatot juga menyebut alasan pencabutan sanksi tersebut adalah demi mengantisipasi adanya turnamen-turnamen internasional ke depannya, seperti Piala AFF 2016, SEA Games 2017, dan tentunya Asian Games 2018 di mana Indonesia jadi tuan rumah.

“Kami tegaskan kenapa urgensinya kajian pencabutan pembekuan PSSI? Karena sebagai antisipasi jelang SEA Games dan Asian Games,” sambung Gatot.

Gatot juga mengklarifikasi pernyataan Ketua Tim Ad-Hoc Reformasi PSSI, Agum Gumelar, yang menyebut PSSI sudah aktif kembali karena sanksi dicabut.

“Kami masih mengkaji 7 opsi dan akan menyampaikannya kepada Presiden. Semuanya bersyarat dan bertahap. Kami harap semua bersabar. Reformasi sepakbola ini memerlukan kesabaran agar berhasil,” paparnya.

“Presiden Joko Widodo perintahkan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi untuk melakukan pengkajian pencabutan pembekuan PSSI. Hal ini disampaikan Presiden dalam pertemuan dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menpora Imam Nahrawi, serta Ketua Komite Ad Hoc Reformasi PSSI Agum Gumelar ‎di Istana Merdeka, Rabu sore, 24 Februari 2016,” timpal anggota Tim Komunikasi Presiden Sukardi Rinakit.

Diskusi

Belum ada komentar.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Gravatar
Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: