//
Anda membaca...
Hukum dan Peristiwa

Banyaknya Korban Ledakan Pabrik Mercon Karena Gerbang Dikunci?

Penampakan bagian dalam pabrik petasan di Kosambi yang meledak

Penampakan bagian dalam pabrik petasan di Kosambi yang meledak. (Detikcom)

Anekainfounik.net. Ledakan dan kebakaran pabrik PT Panca Buana Cahaya Sukses terjadi pada Kamis (26/10/2017) sekitar pukul 09.00 WIB. Insiden tersebut menewaskan 47 orang dan menyebabkan puluhan korban luka di pabrik mercon yang mempekerjakan 103 orang tersebut.

Sejumlah saksi mata menyebut gerbang pabrik petasan di Kosambi, Kabupaten Tangerang tersebut terkunci saat terjadi ledakan sehingga diduga jadi penyebab banyaknya korban jiwa.

“Menurut informasi karena pintu gerbang tertutup dan terkunci. Terkunci dari dalam, jadi tidak bisa selamatkan diri,” ujar Kepala Desa Belimbing H Maskota kepada wartawan di depan pabrik yang terbakar, Kamis (26/10/2017), dilansir Detikcom.

Dari 47 orang yang tewas, 21 orang di antaranya merupakan warga Desa Belimbing. Korban tewas sudah dibawa ke RS Polri untuk diidentifikasi.

“(Pekerja) Bekerja selalu tertutup dan terkunci, gimana bisa menyelamatkan diri para pekerja yang ada di dalam. Kalau lihat mungkin mereka sudah terbiasa. Kalau pekerja tidak dikunci mungkin banyak yang selamat,” sambungnya.

Hal yang sama juga dinyatakan salah seorang keluarga korban bernama Tomy yan menyebut anaknya yang jadi korban luka menyebut pagar pabrik digembok.

“Leha cerita ke saya kalau di sana itu dikepung api. Banyak yang jatuh. Ada yang terinjak-injak. Masing-masing pada menyelamatkan diri. Mau keluar harus ke mana mereka bingung, karena pabrik digembok,” ujar Tomy di RSIA BUN.

Hal senada juga dinyatakan Danyon B Pelopor Sat Brimob Polda Kalbar, AKBP Raymond M Maseng yang saat itu berada di gedung serbaguna yang ada dekat pabrik tersebut. Mereka di sana untuk persiapan Brimob Nusantara.

“Tadi pagi apel jam 09.10 WIB, terjadi rentetan ledakan lalu disertai ledakan gede di sana. Mulai terbakar lah tahu sendiri kalau terbakar begitu cepat apinya cepat dan pekat. Situasi di depan sini (jalan) tidak bisa dilewati,” kata AKBP Raymond di lokasi, Kamis (26/10/2017).

Dalam suasana panik, anggota mengetahui ada orang-orang yang terjebak di dalam pabrik. AKBP Raymond menyebut gerbang pabrik saat itu terkunci.

“Terkunci. Karena anggota tahu ada orang di dalam ya bagaimana caranya, dengan alasan kemanusiaan anggota mau masuk tapi dari dalam bilang ada bahan peledak nanti meledak. Jadi dari pinggir saja dijebol itu tembok dengan alat seadanya dengan ganti-gantian,” paparnya.

Saat itu, kondisi di lokasi penuh asap dan api. Anggota Brimob dan warga sekita menggunakan alat seadanya untuk membobol tembok untuk menyelamatkan korban.

“Pakai palu, masyarakat ada juga pakai tangga. Ada yang naik dari tangga juga saat evakuasi. Tapi karena semakin panas dan semakin berkabut, ledakan makin juga besar, tidak berani mendekat juga kita,” ujar AKBP Raymond.

Dibantah Wakapolda Metro

Namun hal berbeda dinyatakan oleh Wakapolda Metro Jaya Brigjen Purwadi. Ia mengatakan saat kejadian, gerbang tersebut dalam keadaan terbuka.

Pernyataan itu disampaikan Purwadi saat mengunjungi korban kebakaran di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) BUN. Purwadi juga sempat menanyakan soal digemboknya korban kepada korban selamat.

“Informasi dari mereka itu terbuka tidak tertutup kemudian di situ kebetulan ada Brimob dan mereka yang terkurung api kebetulan dibantu Brimob yang ada dan BKO Kalimantan Barat,” ujar Purwadi di RSIA BUN, Tangerang, Kamis (26/10/2017) malam.

Saat kejadian, lanjut Purwadi, banyak korban yang langsung keluar melalui pintu depan. Dari penuturan saksi selamat, pintu tersebut tidak dikunci. Akan tetapi api di dekat pintu depan semakin membesar dan menyulitkan korban untuk keluar.

“Ada korban yang langsung keluar dari pintu depan itu ada. Jadi pintu depan posisinya tidak terkunci. Kenapa mereka lewat pintu lain? Karena di pintu keluar itu ada api bukan dikunci. Ada juga yang keluar dari depan tapi begitu keluar dari depan apinya langsung besar sehingga yang lainya tidak bisa keluar dari pintu itu,” jelas Purwadi.

Purwadi mengatakan, bantuan dari Brimob di lokasi kebakaran memudahkan untuk proses evakuasi korban. Ada sekitar 100 anggota Brimob yang datang ke tempat kejadian tersebut untuk membantu.

“Brimob sendiri di depan tidak jauh dari tempat kejadian itu. Ada sekitar 1 kompi Brimob 100 orang. Kemudian Polsek segera datang tetapi yang pertama kali membantu Brimob dari Polda Kalimantan Barat dan mereka melakukan pembukaan pintu, tembok memudahkan para korban untuk keluar dari kepungan api dan mereka mengucapkan terima kasih,” katanya.

Diskusi

Satu respons untuk “Banyaknya Korban Ledakan Pabrik Mercon Karena Gerbang Dikunci?

  1. Reblogged this on Indonesia Progresif.

    Posted by SB | November 1, 2017, 10:55 am

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Gravatar
Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: