//
Anda membaca...
Hukum dan Peristiwa

Kembali Datangi Balai Kota, Warga Bukit Duri Tagih Janji Anies

Warga Bukit Duri menemui Anies pada bulan lalu

Warga Bukit Duri menemui Anies pada bulan lalu. (Kompas.com)

Anekainfounik.net. Perwakilan warga Bukit Duri kembali menyambangi Balai Kota pada Senin (13/11/2017) pagi untuk mendesak Gubernur DKI Jakarta Anies Basweda segera melunasi janji dalam kontrak politiknya kepada warga mengenai penataan kampung Bukit Duri.

“Kemarin pagi (Senin) di Balai Kota Pak Gubernur mengatakan Rabu atau Kamis, tetapi sampai sekarang belum ada kabar kepastian,” kata koordinator warga, Sandyawan Sumardi, Rabu (15/11/2017), dilansir anekainfounik.net dari Detikcom.

Ini adalah untuk kedua kali untuk warga Bukit Duri mendatang Anies untuk menagih janji setelah Jumat (27/10/2017) lalu. Namun hingga kini, Anies belum menyempatkan diri bersilaturahim ke Bukit Duri. Sandyawan mengatakan, dalam pertemuan, ia berharap bisa menjelaskan kepada Anies soal konsep kampung susun yang diinginkan warga.

Ia mengatakan, konsep kampung susun yang diajukannya berbeda dengan konsep rumah susun meski sama-sama bertingkat. Konsep itu dirancang empat arsitek yang bekerja sama dengan Ciliwung Merdeka.

“Deretan unit pada lantai di suatu blok langsung dihubungkan dengan deretan unit di blok lain sehingga lantai berbagai blok yang saling berhubungan itu menyerupai sirkulasi pada lingkungan kampung,” kata Sandyawan.

Menurut Sandyawan, bangunannya terdiri dari lima atau enam lantai. Lantai satu dan dua difokuskan sebagai ruang komunal dan ruang usaha warga.

Akan ada tempat urban farming sehingga warga bisa bercocok tanam serta menghasilkan pangan dan uang dari komoditas yang ditanam. Kemudian, akan ada rumah pemotongan hewan yang modern bagi warga.

“Warga Bukit Duri banyak yang usaha potong ayam, tetapi ini sistemnya lebih higienis,” kata Sandyawan.

Menurut Sandyawan, bangunan-bangunan kampung susun itu akan didirikan bukan di bantaran Sungai Ciliwung, melainkan di tengah-tengah permukiman Bukit Duri yang padat.

Kompas.com menemui warga Bukit Duri yang mengontrak ber-14 keluarga di sebuah rumah. Muhiddin (65), warga yang bersedia diwawancarai, mengatakan berharap Anies dapat segera mewujudkan janjinya.

“Ya, kami ini korban gusuran. Sudah selayaknya dapat tempat pengganti. Orang mati saja masih dapat tempat kok di kuburan, masa kami yang masih hidup enggak. Kalau bisa sih secepatnya deh ya,” katanya saat ditemui di kontrakannya, Selasa.

Muhiddin mengatakan, ia pribadi tidak mempermasalahkan bentuk rumah yang dibangun Pemprov DKI Jakarta. Kendati demikian, ia berharap rumah itu berbentuk tapak alih-alih susun.

“Tetapi, nanti jadinya seperti rumah susun atau apa pun ya sudahlah tidak apa-apa, kami ikut ketua saja,” katanya.

Pria yang sehari-hari mencari nafkah dengan berjualan nasi goreng itu harus membayar uang sewa Rp 600.000 setelah rumahnya digusur. Beberapa warga kehilangan mata pencarian karena rumah yang mereka sewakan sebagai kontrakan ikut tergusur.

Diskusi

Belum ada komentar.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Gravatar
Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: